ASIATODAY.ID, PORTO – Dewan Eropa dan pemerintah India sepakat untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan yang telah lama terhenti.
Kesepakatan ini menjadi dorongan besar untuk meningkatkan hubungan kedua negara melalui konferensi tingkat tinggi (KTT) secara virtual, di bawah bayang-bayang pandemi Covid-19 yang melanda negara Asia Selatan itu.
“Uni Eropa (UE) dan India membuka babak baru yang penting dalam hubungan kami. Kami adalah dua negara demokrasi terbesar di dunia. Kami adalah mitra secara alami,” kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Sabtu (8/5/2021).
Gelombang infeksi besar yang melanda India mempengaruhi pertemuan tersebut. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi terpaksa membatalkan rencana untuk terbang ke Portugal untuk melihat rekan dari negara-negara Eropa.
Tetapi blok 27 negara dan negara demokrasi terbesar di dunia tersebut tetap bertekad memanfaatkan momentum yang berkembang untuk hubungan yang lebih dekat, dipicu oleh kekhawatiran bersama atas kekuatan China yang meningkat.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memuji keputusan untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan setelah delapan tahun istirahat, dan menyebutnya sebagai “momen penting”.
Negara-negara UE telah mengirimkan peralatan medis dan obat-obatan yang diperkirakan bernilai 100 juta euro (setara US$ 120 juta) ke India, sebagai bagian dari upaya internasional untuk membantu negeri itu melawan banjir kasus Covid-19.
Von der Leyen bersikeras, blok tersebut “berdiri kokoh di sisi India dalam masa yang paling menantang ini”. Ia juga berjanji bantuan lebih lanjut akan menyusul.
Seorang pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri India mengatakan Modi telah mendorong UE untuk mendukung usulan India dan Afrika Selatan untuk menangguhkan paten vaksin Covid-19, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara soal rencana itu.
Para pemimpin UE telah menyatakan skeptis tentang inisiatif tersebut. Pihaknya bersikeras langkah pertama adalah agar negara-negara terbuka mengekspor dosis.
“Kami akan mengamati posisi Uni Eropa yang berkembang dalam masalah khusus ini,” kata pejabat senior India Vikas Swarup, Minggu (9/5/2021).
Kedua negara besar penghasil vaksin itu setuju mencoba bekerja sama untuk memastikan pasokan global tersedia dan dunia lebih siap untuk pandemi di masa depan.
“Kami sepakat bahwa mengalahkan pandemi Covid-19 melalui kerja sama dan solidaritas global tetap menjadi prioritas kami dan menggarisbawahi komitmen kami untuk bekerja sama untuk memastikan pemulihan yang lebih baik, lebih aman, berkelanjutan, dan inklusif,” kata pernyataan bersama.
Kompetisi China, Inggris
Sementara pandemi menimbulkan awan gelap di atas pertemuan tersebut, pengumuman kuncinya adalah dimulainya kembali pembicaraan untuk kesepakatan perdagangan bebas meluas yang telah ditangguhkan sejak 2013.
Kedua belah pihak sepakat untuk secara bersamaan meluncurkan negosiasi pada kesepakatan terpisah. Tujuannya melindungi investasi dan produk khusus regional.
Mereka juga menandatangani kemitraan “konektivitas” untuk memperkuat hubungan infrastruktur. Keduanya mengatakan akan mendorong kerja sama yang lebih besar dalam mengembangkan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI).
Sebelumnya, negosiasi kesepakatan perdagangan dihentikan setelah terjebak pada masalah seperti pemotongan tarif dan akses bagi pekerja India ke Eropa.
Seorang pejabat India mengatakan tidak ada jadwal kapan pembicaraan baru akan dimulai.
Masih harus dilihat apakah pemerintah India sekarang bersedia membatalkan pendekatan yang dipandang sangat proteksionis oleh UE untuk menyegel kesepakatan kali ini.
Tetapi ketegangan yang meningkat dengan pemmerintah China dapat menciptakan dorongan baru untuk mengadakan pembicaraan. Seorang diplomat menyebut China sebagai “gajah di kamar”, idiom untuk topik kontroversial yang diketahui semua orang, tetapi tidak dibahas.
Bagi UE, dorongan itu datang terkait upaya untuk meratifikasi kesepakatan investasi dengan pemerintah China telah mencapai kebuntuan, setelah hubungan memburuk karena saling balas sanksi.
Keluarnya Inggris dari blok itu juga menciptakan saingan lain bagi UE, karena pemerintah Inggris membuat permainannya sendiri untuk meningkatkan perdagangan dengan India.
Pemerintah Inggris pada 4 Mei mengatakan akan memulai pembicaraan bebas resmi dengan India akhir tahun ini, setelah kedua belah pihak menyetujui paket awal untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. (AFP)
Discussion about this post