ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) didorong tidak hanya bermain di tingkat domestik, namun sudah harus jadi pemain internasional.
“Kita dukung grup Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik menjadi pemain global, bukan waktunya kita jago kandang,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara Menteri BUMN Menyapa Millenial PT Petrokimia Gresik di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Jumat (17/6/2022).
Karena itu, Erick meminta kepada seluruh jajaran manajemen Pupuk Indonesia Grup agar tidak cepat puas atas kinerja yang berhasil diraih sampai saat ini dan terus menjalankan program transformasi bisnis dan terus berinovasi.
“Saya mendorong transformasi di Pupuk Indonesia supaya menjadi perusahaan kuat karena persaingannya kuat dan sehat, bahkan saya dorong lagi Pupuk Indonesia ini menjadi pemain global supaya ketika kita dibutuhkan, ketika kita harus mengintervensi pasar kita yang tidak seimbang kita hadir,” tambahnya.
Erick juga mendorong agar ke depan Pupuk Indonesia grup dapat mencari alternatif bahan baku pupuk, terutama Phosphate (DAP dan Rock Phosphate) dan Kalium (KCl).
Karena kedua jenis bahan baku pupuk tersebut tidak tersedia di dalam negeri. Apalagi negara seperti Rwanda dan Brasil sudah berinovasi pada pupuk organic bahkan memiliki biotech yang sangat berguna bagi sektor pertanian.
Kinerja PT Pupuk Indonesia tahun 2021 tumbuh positif yang ditandai dengan laba yang mencapai Rp126 triliun atau tumbuh 869 persen dibandingkan tahun 2020 senilai Rp 13 triliun.
Menurut Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, peningkatan signifikan terjadi di berbagai indikator kinerja perusahaan.
“Kami sangat mengapresiasi kebijakan-kebijakan Menteri BUMN yang mendorong kami untuk melakukan transformasi di segala bidang sehingga berdampak positif terhadap kinerja Perusahaan”, kata Bakir dalam keterangannya, Jumat (17/6/2022).
Ia juga menambahkan bahwa kinerja yang positif ini tak lepas dari peran anak-anak perusahaan di Pupuk Indonesia Grup.
Berdasarkan kinerja tahun sebelumnya, produsen pupuk mengalami pertumbuhan kinerja yang signifikan.
“Laba Pupuk Kaltim di tahun 2021 mencapai lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun 2020. Begitu juga dengan laba PT Pusri. Sedangkan PT PIM dan Pupuk Kujang mengalami pertumbuhan hingga empat kali lipat”, jelas Bakir.
Sedangkan laba Petrokimia Gresik meningkat 137 persen dibandingkan tahun 2020. Anak-anak perusahaan lain seperti Mega Eltra, Pupuk Indonesia Utilitas dan Pupuk Indonesia Logistik juga menunjukan trend positif.
Total pencapaian laba Pupuk Indonesia di tahun 2021 mencapai Rp 5,13 triliun, atau 220 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,3 triliun.
“Namun ada anak perusahaan, yaitu PT Rekind, yang belum menghasilkan laba. Saat ini kami tengah melakukan program restrukturisasi untuk memulihkan kinerja Rekind,” jelas Bakir.
Pupuk Indonesia juga tengah mempersiapkan sejumlah proyek dan pengembangan, antara lain, proyek pabrik urea, amoniak dan methanol di Papua Barat, proyek Pusri 3B di Pusri Palembang, proyek Katalis Merah Putih di Pupuk Kujang, penyelesaian proyek NPK di Pupuk Iskandar Muda, hingga proyek Soda Ash di Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik. (ATN)
Discussion about this post