ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus mengakselarasi program vaksinasi nasional untuk segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Kita sudah melampaui dua juta suntikan per hari di bulan September,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers dikutip Selasa (5/10/2021).
Berdasarkan jumlah penduduk yang divaksinasi, ungkap Budi, Indonesia berada di peringkat kelima di dunia.
“Per hari ini, sudah 94 juta orang Indonesia yang divaksinasi dosis pertama. Indonesia ada di ranking kelima dunia. Kita naik satu tingkat karena menyusul Jepang yang ada di kisaran 80-an juta orang,” ungkapnya.
Sedangkan berdasarkan jumlah suntikan, cakupan vaksinasi di tanah air sudah mencapai 148 juta dosis dan berada di peringkat keenam dunia.
Lebih lanjut, Menkes memaparkan bahwa pihaknya telah menerima sebanyak kurang lebih 222 juta dosis vaksin COVID-19 dan sekitar 193 juta dosis di antaranya telah didistribusikan ke seluruh penjuru tanah air.
“Jadi total stok yang ada di kita masih ada di kisaran 70 jutaan [dosis], masih cukup banyak. Sekarang kita terus membicarakan bagaimana percepatan vaksinasi ini,” tandasnya.
Realisasi Perlinsos Capai Rp117,3 Triliun
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian menyampaikan bahwa hingga 1 Oktober 2021, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) mencapai Rp117,3 triliun.
“[Realisasi] Perlinsos itu adalah 62,9 persen [dari pagu] atau Rp117,3 triliun,” ujar Airlangga.
Secara rinci Menko Perekonomian memaparkan, realisasi pada klaster Perlinsos tersebut antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dengan realisasi sebesar Rp20,72 triliun atau 73,2 persen dari pagu serta Kartu Sembako Rp29,21 triliun atau 58,5 persen.
“[Realisasi] BLT Desa sudah mengalami kenaikan, yaitu Rp14,94 triliun atau 51,9 persen, dan Bantuan Subsidi Upah itu Rp5,07 triliun atau 57,7 persen,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, klaster Perlinsos dan klaster Kesehatan adalah dua komponen Program PEN yang memiliki progres realisasi yang signifikan.
“Kita lihat dari segi kesehatan itu sebesar Rp104,1 triliun, baik itu untuk diagnostik, terapeutik, dan vaksinasi,” ujarnya.
Sedangkan realisasi untuk klaster Program Prioritas adalah sebesar 53 persen dari pagu atau Rp62,5 triliun.
“[Realisasi] Dukungan UMKM Rp68,43 triliun atau 42,1 persen dan klaster Insentif Usaha Rp59,41 triliun atau 94,6 persen,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post