ASIATODAY.ID, BEIJING – Wabah virus corona di China kian menggila. Pasalnya, jumlah kematian yang dikonfirmasi akibat wabah virus corona ini meningkat menjadi 213 jiwa. Sebanyak 42 kasus kematian baru dilaporkan dari provinsi Hubei, Jumat 31 Januari 2020.
Data ini muncul selang beberapa jam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global atas penyakit ini. Virus telah menyebar ke sejumlah negara di dunia.
Komisi kesehatan Hubei mengatakan kematian meningkat setelah pada 30 Januari 2020 malam. Ketika itu, pasien meninggal mencapai 204 orang.
“Ada 1.220 kasus lain yang terdeteksi di Hubei dengan total menjadi 5.806 kasus,” kata komisi tersebut, melansir CNA, Jumat (31/01/2020).
Data terbaru ini menunjukkan bahwa jumlah kematian harian terus meningkat meskipun Pemerintah China telah mengisolasi 15 wilayah, termasuk Wuhan.
WHO melakukan pertemuan untuk menetapkan status darurat global bagi virus ini. WHO mengajak seluruh elemen menghentikan penyebaran virus mematikan tersebut.
“Kita semua harus bertindak bersama sekarang untuk membatasi penyebaran lebih lanjut. Kita hanya bisa menghentikannya bersama,” kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa.
Banyak negara telah mendesak warganya untuk tidak mengunjungi China. Beberapa dari negara tersebut bahkan melarang turis Tiongkok dari kota Wuhan untuk masuk ke negara mereka.
Namun, Ghebreyesus menilai pembatasan perjalanan dan perdagangan dengan China guna membendung penyebaran virus tidak diperlukan.
Virus corona tipe terbaru Novel Coronavirus (nCoV) pertama kali diumumkan kasusnya di wilayah Wuhan pada 31 Desember 2019 lalu. Hingga kini korban terinfeksi juga terus bertambah dan menyebar hingga ke lebih dari 15 negara lainnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post