ASIATODAY.ID, SANAA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyalurkan 31 ton bantuan medis dan obat-obatan ke Yaman. Penerimaan bantuan dikonfirmasi kantor berita nasional Yaman, SABA, pada Jumat (29/5/2020).
Kementerian Kesehatan Yaman mengaku telah menerima 16 ton pasokan medis dan obat-obatan dari WHO. Sementara 15 ton sisanya diterima pemberontak Houthi di ibu kota Yaman, Sanaa.
Bantuan disalurkan WHO agar Yaman mampu menangani beragam masalah kesehatan, termasuk dalam merespons pandemi virus corona (covid-19). Komite Covid-19 Yaman mengatakan angka kasus covid-19 di negaranya berada di angka 283 dengan 65 kematian.
Wakil Sekretaris Kementerian Kesehatan Yaman Abdurrakib el-Haydari mengatakan, 20 dokter di seantero negeri meninggal akibat covid-19 sejak 10 April lalu.
Kasus perdana di Yaman muncul di provinsi Hadramaut. Munculnya kasus covid-19 di Yaman meningkatkan kekhawatiran akan merebaknya wabah di negara dengan fasilitas kesehatan minim.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins pada Sabtu ini, total kasus covid-19 di kancah global telah melampaui 5,9 juta dengan 365 ribu lebih kematian dan 2.495.712 pasien sembuh.
Yaman dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, saat Houthi menguasai banyak wilayah termasuk Sanaa. Krisis di Yaman meningkat pada 2015, saat koalisi militer pimpinan Arab Saudi meluncurkan operasi serangan udara ke wilayah-wilayah Houthi.
Puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini tewas terbunuh dalam konflik tersebut. PBB menyebut konflik di Yaman telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di era modern. (ATN)
Discussion about this post