ASIATODAY.ID, BEIJING – Presiden China Xi Jinping mengajak komunitas internasional untuk bersatu dan membangun kerja sama multilateral.
Xi menekankan bahwa setiap orang harus “membiarkan multilateralisme menerangi jalan menuju komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
Dalam pidato khusus di Acara Virtual Forum Ekonomi Dunia (WEF) dari Agenda Davos, Xi menjelaskan sikap China tentang cara meningkatkan multilateralisme dengan latar belakang pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi dunia, ketika menghadiri pertemuan virtual internasional pertamanya pada tahun 2021.
“Setiap pilihan dan langkah yang kita buat hari ini akan membentuk dunia pada masa depan,” kata Xi seperti dilaporkan Xinhua, Senin (25/1/2021).
Memperhatikan bahwa masalah yang dihadapi dunia rumit dan kompleks, Xi mengatakan bahwa jalan keluarnya adalah melalui menegakkan multilateralisme dan membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.
“Multilateralisme adalah tentang menangani urusan internasional melalui konsultasi dan masa depan dunia diputuskan oleh semua orang yang bekerja sama,” kata Xi.
Xi meminta komunitas internasional untuk mengatakan tidak pada kebijakan pengemis-tetangga-tetangga yang picik dan egois, dan menghentikan praktik sepihak untuk menyimpan keuntungan dalam pembangunan untuk diri sendiri.
“Multilateralisme tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk tindakan unilateralisme. Prinsip harus dipertahankan dan aturan, setelah dibuat, harus diikuti oleh semua,” kata Xi.
“Keputusan tidak boleh dibuat hanya dengan memamerkan otot yang kuat atau melambaikan tangan,” katanya, seraya menambahkan bahwa “multilateralisme selektif seharusnya tidak menjadi pilihan kami.”
Menurut Xi, setiap negara unik karena sejarah, budaya dan sistem sosialnya sendiri, dan tidak ada yang lebih unggul dari yang lain.
Dia menegaskan bahwa “tidak ada dua daun di dunia yang identik”, dan tidak ada sejarah, budaya atau sistem sosial yang sama.
“Hubungan antar negara harus dikoordinasikan dan diatur melalui institusi dan aturan yang tepat. Yang kuat tidak boleh menggertak yang lemah,” katanya.
Lebih lanjut, Xi mengatakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menguntungkan seluruh umat manusia daripada digunakan untuk mengekang dan menahan pembangunan negara lain.
Xi mendesak untuk meninggalkan pola pikir arogansi dan isolasi.
“Kita telah ditunjukkan berkali-kali bahwa mengemis sesamamu, melakukannya sendiri, dan tergelincir ke dalam isolasi yang arogan akan selalu gagal,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post