ASIATODAY.ID, JAKARTA – Special ASEAN-Russia Foreign Ministers Meeting on COVID-19 baru saja digelar pada (17/06/2020).
Pertemuan itu dipimpin oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi sebagai country coordinator kemitraan ASEAN-Rusia periode 2018-2020 bersama dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov memimpin jalannya pertemuan sebagai Co-Chairs.
Pertemuan dalam kerangka memperkuat kemitraan ASEAN terus dengan Rusia ini, menghasilkan sejumlah poin strategis dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.
“Pandemi ini merupakan fenomena unprecedented dan memiliki dampak ekonomi dan sosial yang sangat besar, dimana negara-negara Asia Timur adalah salah satu kawasan yang paling terdampak,” kata Menlu RI dalam pembukaan pertemuan ini.
Menlu RI juga menggarisbawahi bahwa pandemi harus menjadi momentum untuk bangun kerjasama yang lebih kuat antara ASEAN dan Rusia.
Dalam kapasitas nasional, Menlu menyampaikan usulan kerjasama ASEAN dan Rusia pada 3 (tiga) isu utama.
Pertama, kerja sama dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan. Menlu menekankan bahwa kolaborasi ASEAN-Rusia dibutuhkan untuk menjamin akses dan harga yang terjangkau bagi seluruh negara.
“Rusia memiliki teknologi yang baik, dimana 9 dari sekitar 130 kandidat vaksin saat ini berasal dari Rusia. Sertifikasi Avifavir dan Levilimab sebagai obat bagi pasien COVID-19 di Rusia juga menunjukkan perkembangan menggembirakan,” jelasnya.
Kedua, Indonesia mendorong penguatan kerjasama kesehatan melalui berbagai mekanisme yang telah ada di ASEAN. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan mekanisme untuk pencegahan penyakit menular di ASEAN; dukungan ASEAN Covid-19 Response Fund melalui mobilisasi dana kerja sama ASEAN – Rusia yang telah ada; pembentukan regional reserve of medical supplies; dan serta pengembangan kapasitas untuk kedokteran militer.
Ketiga, Menlu RI menyampaikan bahwa ASEAN dan Rusia harus bekerja sama dalam pemulihan ekonomi pasca COVID-19.
“Kita memerlukan kolaborasi dua organisasi ekonomi kawasan, ASEAN dengan Eurasian Economic Commission (EEC) seperti yang telah disepakati dalam MoU ASEAN-EEC,” tandas Menlu RI.
Pertemuan menghasilkan Statement of the Special ASEAN-Foreign Ministers’ Meeting on COVID-19 yang menegaskan dengan kesepakatan antara lain peningkatan kerjasama dalam kapasitas sistem kesehatan publik, COVID-19 ASEAN Response Fund dan regional reserve of medical supplies, perlindungan warga negara ASEAN dan Rusia, kedokteran militer, vaksin dan obat obatan serta upaya pemulihan paska pandemi.
Rusia telah secara resmi menjadi mitra wicara ASEAN sejak Juli 1996 dan telah memiliki Perwakilan Tetap untuk ASEAN di Jakarta sejak Agustus 2017.
Sebagai country coordinator Indonesia memiliki 3 (tiga) fokus utama yaitu kontra-terorisme, keamanan siber, dan penanganan bencana. Di bawah coordinatorship Indonesia, Rusia berhasil melakukan elevasi kemitraan menjadi Mitra Strategis ASEAN di tahun 2018. (AT Network)
Discussion about this post