ASIATODAY.ID, JAKARTA – Delta Airlines, maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) melarang 550 penumpangnya untuk terbang gara-gara tidak pakai masker.
“Mereka dilarang untuk terbang. Mereka menolak memakai masker di dalam pesawat,” kata Kepala Eksekutif Delta Airlines, seperti dilansir dari New York Post, Minggu (15/11/2020).
Jumlah penumpang yang ditempatkan pada daftar “dilarang terbang” meningkat lebih dari dua kali lipat sejak awal September 2020.
Sebelumnya, maskapai yang berbasis di Atlanta itu dilaporkan telah memasukkan 270 pelancong dalam daftar hitam.
“(Total) mewakili sebagian kecil dari pelanggan kami secara keseluruhan. Sebagian besar dari mereka mengikuti pedoman kami dan menghargai langkah-langkah yang kami ambil untuk menjaga mereka tetap aman dan sehat,” kata Bastian dalam sebuah memo kepada karyawan yang menekankan pentingnya mengenakan masker dan langkah-langkah keamanan terhadap virus corona lainnya.
Maskapai besar AS termasuk Delta, United, American, dan Southwest pertama kali mengancam akan melarang pelancong karena tidak mengenakan masker pada Juni 2020 dalam upaya melindungi pekerja dan penumpang dari Covid-19.
“Perintah mengenakan masker merupakan hal paling penting dari serangkaian komprehensif untuk mengurangi penularan Covid-19 selama perjalanan udara,” menurut laporan Harvard’s T.H. Chan School of Public Health.
Namun, Bastian mengatakan bahwa pandemi kemungkinan akan membebani industri penerbangan hingga tahun depan. Meskipun ada kemajuan baru-baru ini lewat vaksin yang dapat membantu ekonomi kembali normal.
Volume penumpang maskapai penerbangan AS tetap 65 persen lebih rendah daripada tahun lalu ketika negara itu bergulat dengan rekor lonjakan kasus virus corona, menurut kelompok industri Airlines for America.
“Perlu diingat bahwa pengembangan vaksin merupakan langkah penting, distribusi luas akan memakan waktu berbulan-bulan. Jadi, kami terus berharap 2021 akan menjadi tahun dengan tantangan yang berkelanjutan,” tulis Bastian. (ATN)
Discussion about this post