ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global Covid-19 turut berdampak terhadap laba raksasa energi Arab Saudi, Aramco.
Pada Minggu (21/3/2024), Saudi Aramco membukukan penurunan laba bersih sebesar 44,4 persen sepanjang tahun lalu.
Kondisi ini disebabkan karena harga minyak mentah lebih rendah di tengah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan turunnya permintaan global.
Aramco, telah mengungkapkan penurunan laba berturut-turut sejak pengungkapan pendapatan pada 2019.
Hal ini menambah tekanan pada keuangan pemerintah karena di saat bersamaan Riyadh mengejar proyek multimiliar dolar untuk mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak.
“Aramco mencapai laba bersih sebesar USD49 miliar atau sekitar Rp706 triliun pada 2020,” kata perusahaan itu dalam pernyataan, dikutip AFP.
Laba itu turun dari USD88,2 miliar pada 2019. Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar dunia, terpukul tahun lalu oleh pukulan ganda dari harga rendah dan pemotongan tajam dalam produksi.
Kepala Eksekutif Aramco Amin Nasser menggambarkannya sebagai salah satu tahun paling menantang dalam sejarah baru-baru ini.
Perusahaan itu mengatakan, pendapatan dipengaruhi oleh harga minyak mentah yang lebih rendah dan volume penjualan serta melemahnya margin penyulingan dan bahan kimia.
Tapi dibandingkan dengan banyak perusahaan internasional yang merugi, Aramco–yang memulai debutnya di pasar saham pada 2019–memainkan ketahanan finansial kuat meskipun ada tantangan.
Harga minyak mentah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir menjadi lebih dari USD60 per barel. Tetapi dalam jangka pendek, analis mengatakan raksasa Saudi bersiap untuk kemungkinan gelombang infeksi virus corona lebih lanjut yang dapat merusak pemulihan ekonomi global tentatif. (ATN)
Discussion about this post