ASIATODAY.ID, JAKARTA – Australia membuka peluang untuk merajut kembali hubungan bilateral dengan China.
Perdana Menteri (PM) Australia , Scott Morrison mengatakan, pemerintahnya ingin memulai kembali dialog dengan Beijing. Pernyataan ini datang ketika serangkaian langkah balasan dari China telah membebani hubungan yang sudah melemah antara kedua negara.
“Kami tentu saja ingin dialog dengan China untuk melanjutkan dan memulai lagi,” kata Morrison dalam sebuah pernyataan.
“Australia selalu siap untuk duduk bersama dan membicarakan bagaimana kemitraan kami dapat berhasil,” sambungnya, sebagaimana dilaporkan Al Arabiya pada Minggu (13/6/2021).
Hubungan antara Canberra dan Beijing yang mulai tegang pada 2018, kian memburuk ketika pemerintah Morrison meminta penyelidik independen untuk menyelidiki asal mula pandemi Covid-19 dan mengkritik tindakan China di Hong Kong dan Xinjiang.
Hal itu dibalas China melalui kebijakan perdagangan dari Beijing termasuk tarif lebih dari 200 persen untuk anggur Australia selama lima tahun sejak Maret.
Morrison mengatakan bahwa pemerintahnya berusaha untuk mengambil tindakan melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Upaya Australia untuk melakukan kontak dengan pihak berwenang China telah berulang kali gagal.
Menteri Perdagangan Australia, Dan Tehan mengatakan dia telah menulis surat kepada China sejak Januari lalu dan sampai saat ini belum ada balasan atas surat tersebut. (ATN)
Discussion about this post