ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Maritime Rescue Sub Centre (MRSC) Johor Bahru Malaysia menginformasikan penemuan 5 mayat korban insiden kapal tenggelam di Tanjung Balau yang membawa 50 pendatang asing tanpa izin (PATI) asal Indonesia.
Badan Penegakan Maritim Malaysia Kantor Maritim Negeri Johor dalam pernyataannya di Johor, Kamis (16/12/2021) menyebutkan, mayat yang ditemukan terdiri dari 3 laki-laki dan 2 orang wanita.
Dengan penemuan ini menjadikan jumlah keseluruhan korban sebanyak 30 orang yaitu 14 korban selamat dan 16 korban meninggal dunia.
“Maritim Malaysia bersama agensi sahabat meneruskan Operasi Cari Selamat hari kedua untuk menemukan sisa lebih kurang 20 korban yang masih belum ditemui terkait insiden kapal karam yang membawa lebih kurang 50 pendatang asing tanpa izin (PATI) di Tanjung Balau,” katanya.
Wakil Direktur (Operasi) Badan Penegakan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) Negeri Johor, Kapten Maritim Simon Templer Lo Ak Tusa mengatakan hari ini operasi akan melibatkan wilayah seluas 147 batu nautika pencarian di laut sekitar perairan Tanjung Balau dengan kekuatan aset Kapal Maritim (KM) Tegas dan bot petir 50 Maritim Malaysia serta aset-aset dari lembaga sahabat yang lain.
“Manakala pencarian sektor udara seluas 76.5 batu nautika dengan menggunakan sebuah pesawat udara AW139 Maritim Malaysia,” katanya.
Pangkalan operasi telah didirikan di Pantai Tanjung Balau pada jam 08.50 pagi Rabh malam berdekatan lokasi kejadian.
Operasi hari ini turut melibatkan 133 petugas di PHC terdiri dari Angkatan Tentara Malaysia (ATM), Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Pasukan Polis Marin (PPM), Dinas PMK (JBPM), Angkatan Pertahanan Umum Malaysia (APM) serta Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).
Koordinator Fungsi Konsuler KJRI Johor Bahru, Andreza Setia mengatakan semua mayatakan dibawa ke Rumah Sakit Sultan Ismail Johor Bahru.
Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia di Kuala Lumpur Hermono mengatakan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) tercatat sebagai korban tewas dalam Insiden kapal tenggelam di sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia.
Para WNI tersebut diduga akan mencari pekerjaan secara ilegal di Malaysia.
“Menurut informasi penumpang yang selamat, penumpang kapal yang berangkat dari Tanjung Uban adalah WNI,” kata Hermono di Kuala Lumpur, Rabu (16/12/2021).
Dikatakan, dari 50 orang penumpang, jenazah 11 penumpang sudah ditemukan terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan, sementara 14 orang selamat terdiri dari 12 laki-laki dan 2 perempuan.
“Dari 14 yang selamat, 8 orang sebetulnya adalah warga yang mau kembali ke Indonesia. Kapal itu menurunkan penumpang, lalu kembali ke Indonesia dan membawa penumpang juga. Kalau betul data yang disampaikan oleh penumpang yang selamat, kapal membawa sekitar 50 penumpang, artinya masih ada penumpang dalam pencarian,” katanya.
Dia mengatakan tim SAR mengetahui terjadinya kecelakaan tersebut sekitar pukul 05.00 dan masih melakukan pencarian.
Sebanyak dua staf di KJRI Johor Baru telah berada di lokasi kejadian untuk berkoordinasi dengan aparat.
Hermono mengatakan kapal yang terbalik tersebut memiliki empat mesin dengan kapasitas 800 tenaga kuda.
“Jadi kalau kita lihat kapalnya cukup besar. Kalau bisa menampung 50 orang, artinya kan cukup besar,” katanya. (Ant)
Discussion about this post