ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Jhonlin Group siap membangun pabrik peleburan atau pemurnian (smelter) nikel di kawasan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Proyek smelter nikel ini merupakan bagian dari upaya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Tanah Bumbu yang memiliki lahan seluas 2.000 hektare.
Nilai investasi dari daei proyek Smelter di KEK Tanah Bumbu ini mencapai USD440 juta atau sekitar Rp6,3 triliun, dengan jumlah tenaga kerja yang akan diserap sebanyak 10 ribu orang.
“Jhonlin sudah memutuskan akan membangun smelter nikel pada awal 2022 mendatang,” kata Owner PT Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyad, dalam keterangannya, Sabtu (18/12/2021).
Dalam proyek ini, Jhonlin akan membangun empat lini produksi yaitu pabrik biodiesel yang sudah berproduksi dan diresmikan Presiden Joko Widodo. Kemudian smelter nikel, plywood dan plastik.
“Kami berharap keberadaan kawasan ekonomi khusus ini dapat memajukan perekonomian daerah dan sudah pasti menyerap tenaga kerja lokal,” imbuhnya.
Smelter nikel ini nantinya akan memberikan nilai tambah mineral tambang sehingga berdampak pada peningkatan nilai ekspor.
Smelter nikel yang dibangun Jhonlin Grup ini nantinya akan menjadi bahan baku baterei dan menjadi smelter nikel terbesar di Kalimantan.
Jhonlin Group merupakan grup perusahaan yang bergerak di berbagai bidang diantaranya pertambangan, transportasi udara, hingga infrastruktur dan manufaktur. (ATN)
Discussion about this post