ASIATODAY.ID, KARACHI – Bencana iklim kembali melanda kawasan Asia Selatan.
Setelah Bangladesh dan India, kali ini bencana banjir menerjang Kota karachi, Pakistan sejak Senin (11/7/2022). Akibat peristiwa itu, 11 orang dilaporkan tewas.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menawarkan “setiap dukungan yang mungkin” saat berkunjung ke lokasi bencana.
Curah hujan yang tinggi di provinsi tenggara Sindh menenggelamkan sebagian ibu kotanya, Karachi. Banjir menewaskan sedikitnya 11 orang pada hari kedua Iduladha.
Hujan deras yang melanda Karachi telah membuat sebagian besar kota terendam air dan tanpa aliran listrik, saat warga membuat tren #KarachiRain di Twitter. Warga mengeluhkan air memasuki rumah mereka. Kemacetan lalu lintas juga dilaporkan di kota terbesar Pakistan, banyak jalan utamanya telah ditutup.
“Sebelas kematian terkait dengan insiden terkait hujan telah dilaporkan di Karachi dalam 24 jam terakhir,” kata Sumaiyya Syed, ahli bedah polisi kota, kepada Arab News.
Angka-angka terbaru menambah jumlah korban tewas yang tercatat sejak hujan monsun dimulai pada pertengahan Juni, yang menewaskan lebih dari 150 orang dan menyebabkan ratusan orang kehilangan tempat tinggal di seluruh negara Asia Selatan itu.
“Sangat sedih dengan kerugian tragis akibat hujan deras di Karachi. Saya yakin bahwa pemerintah Sindh akan bangkit pada kesempatan ini & menghidupkan kembali kehidupan normal. Telah menawarkan untuk memperluas setiap dukungan yang mungkin,” cuit Sharif di Twitter.
Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan pihak berwenang memperkirakan lebih banyak banjir pada hari Senin.
“Hujan deras telah menciptakan banjir perkotaan, dan situasinya dapat memburuk dengan hujan ringan hingga lebat yang diperkirakan akan terjadi di berbagai bagian kota pada malam hari,” kata direktur departemen Sardar Sarfraz kepada Arab News.
Kota ini juga akan melihat lebih banyak hujan akhir pekan ini, yang diperkirakan akan memicu banjir lagi.
“Hujan deras diperkirakan akan memasuki Karachi pada 14 Juli dan berlangsung selama empat hingga lima hari, yang sekali lagi akan menciptakan banjir perkotaan,” kata Sarfraz. (ATN)
Discussion about this post