ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global coronavirus (Covid-19) mengakibatkan jutaan orang di seluruh dunia terpaksa harus jadi pengangguran karena kehilangan pekerjaan, tak terkecuali di Asia.
Director General Sustainable Development and Climate Change, ADB, Woochong Um, mengungkapkan hal itu dalam konferensi Pers bersama WHO, Rabu (1/7/2020).
Menurut Woochong, pandemi Covid-19 menyebabkan dampak besar terhadap warga dunia baik dalam aspek kehidupan maupun ekonomi.
“Intinya lockdown melumpuhkan aktivitas ekonomi. Impact-nya besar sekali terhadap keadaan ekonomi kita, dan khususnya di Asia, jumlah penurunan mencapai 30 persen dalam pengeluaran global,” terangnya.
Woochong memandang, pandemi Covid-19 akan menyebabkan penurunan dalam pengembangan dan pertumbuhan negara-negara di Asia hingga hanya mencapai angka 0,1 persen pada tahun ini. Angka itu merupakan yang terendah dalam 6 dekade terakhir. Saat GDP harusnya tumbuh sampai 6,2 persen tahun depan.
“Seperti angka yang besar, padahal angka ini terlihat besar sebab pertumbuhannya yang terhambat tahun ini,” paparnya.
Berdasarkan analisisnya, akan banyak perekonomian dari negara berkembang yang terkontraksi akibat pandemi ini.
Sebelumnya beberapa negara menerapkan kebijakan lockdown demi mencegah penyebaran Covid-19. Kebijakan ini menyebabkan banyak sektor lumpuh seperti akomodasi, pelayanan, makanan serta pusat transportasi yang bersinggungan erat dengan kehidupan masyarakat.
“Seluruhnya menyimpulkan kegiatan ekonomi di mana kita kehilangan pekerjanya. Sekitar 167 Juta orang di Asia kehilangan kesempatan pekerjaan. Ini sekitar 70 persen dari total persentase hilangnya pekerjaan di seluruh dunia,” urainya.
Ia menambahkan, hal yang paling mengkhawatirkan adalah sektor yang paling rentan seperti para buruh tanpa skill, kelas menengah ke bawah juga kaum perempuan.
Sektor tersebut akan terdampak dengan hebat saat pandemi mempengaruhi kesehatan, pariwisata, juga transportasi.
Karena itu, semua harus memiliki banyak sekali pekerjaan yang harus segera diselesaikan, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di Asia kembali berjalan dengan baik.
“Kita juga jangan melupakan isu isu-lain seperti climate change atau pemanasan global dan lainnya. PR nya banyak sekali, tapi saya yakin kita bisa mengatasinya bersama-sama,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post