ASIATODAY.ID, WASHINGTON – China tercatat hanya satu-satunya negara di dunia yang mengalami lompatan ekonomi di masa pandemic Covid-19 bahkan menggeser Amerika Serikat (AS).
Dasar pemulihan ekonomi yang kuat dan pengendalian Covid-19 membuat China memiliki momentum kuat untuk kinerja yang berkelanjutan pada 2021.
“China kini memimpin pemulihan global,” ujar Nicholas Lardy, seorang peneliti senior di lembaga pemikir yang berbasis di Washington D.C., Peterson Institute for International Economics, kepada Xinhua, Rabu (20/1/2021).
Pernyataan Lardy datang satu hari setelah Biro Statistik Nasional negara itu melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) China melebihi ambang batas 100 triliun yuan (USD15,42 triliun) pada 2020, dengan tingkat pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 2,3 persen.
China adalah satu-satunya ekonomi utama dengan pertumbuhan PDB positif dengan kecepatan pertumbuhan melebihi perkiraan lembaga keuangan internasional utama seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan World Bank.
“Perdagangan China jauh lebih kuat daripada perdagangan global dan arus masuk investasi langsung mencatat rekor baru sepanjang masa di tahun ketika FDI global (investasi asing langsung) turun,” lanjutnya.
Ketika ditanya apa yang berkontribusi pada pemulihan China yang kuat pada 2020, dia mengatakan bahwa dasar pemulihan kuat China adalah pengendalian virus, yang dibawa oleh pengujian dan isolasi besar-besaran.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Mei 2020, Lardy sudah berpendapat bahwa pengujian skala besar China untuk Covid-19 dapat membantu memulihkan kepercayaan konsumen, dan dapat membuka jalan bagi pemulihan ekonomi yang kuat. Ke depan, Lardy mengatakan ekonomi China akan terus mempertahankan momentum yang kuat di 2021.
“Kuatnya momentum tersebut didasarkan pada beberapa faktor, yang terpenting diantaranya adalah kemungkinan konsumsi yang terus meningkat,” ujarnya.
Ekonom mencatat bahwa pertumbuhan konsumsi tertinggal awal tahun lalu karena warga tidak yakin apakah virus pada dasarnya terkendali atau tidak, tetapi konsumsi meningkat pada kuartal ke-3 dan terutama pada kuartal keempat.
“Pertumbuhan konsumsi kemungkinan akan menguat lebih lanjut pada 2021,” tambahnya. (ATN)
Discussion about this post