ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Cita Mineral Investindo Tbk (“CITA”), emiten di bidang pertambangan bauksit dan produsen Smelter Grade Alumina (SGA) pertama di Indonesia melalui entitas asosiasinya PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (“WHW”), mencatatkan kinerja positif pada tahun 2020.
Sepanjang tahun 2020, CITA membukukan pendapatan bersih
senilai Rp 4,34 triliun. Realisasi ini naik
11,55% dibandingkan pendapatan bersih CITA tahun 2019 yang hanya Rp 3,89 triliun.
Yusak Lumba Pardede, Direktur CITA
mengungkapkan, walaupun terkena dampak pandemi Covid-19, selama tahun 2020 CITA berhasil berhasil menguatkan posisi keuangan Perseroan. Hal ini dapat dilihat dari naiknya nilai ekuitas dan penurunan komponen liabilitas yang signifikan.
“Perseroan optimis akan kinerja di 2021 ini seiring membaiknya perekonomian global yang berdampak positif pada harga komoditas, dan masih cukup tingginya minat atas Metallurgical Grade Bauxite (MGB) terutama untuk pasar ekspor. Tidak menutup kemungkinan bagi Perseroan dan WHW akan memperluas pangsa pasar dan
diversifikasi penjualan SGA dan MGB, guna mendapatkan peluang ekspansi penjualan yang menjanjikan,” jelas Yusak dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4/2021).
Pada tahun 2020, CITA berhasil menjual 7,95 juta ton MGB dimana sebanyak 85,49% atau sekitar 6,79 juta ton merupakan penjualan ekspor sedangkan sisanya sebanyak 1,15 juta ton dijual di dalam negeri ke entitas asosiasi WHW. Jumlah volume penjualan meningkat 8,37% dibandingkan tahun 2019.
Sementara volume penjualan SGA tetap
stabil yaitu 1,06 juta ton dari tahun 2019. Perseroan juga memperoleh kuota ekspor dari Pemerintah masing-masing sebanyak 4,03 juta ton pada April 2020 dan 4,26 juta ton pada bulan Oktober 2020 yang berlaku selama 1 tahun hingga 2021.
“Kinerja Perseroan tahun ini juga diharapkan semakin membaik seiring dengan rencana penyelesaian
pembangunan fasilitas pemurnian SGA fase yang dapat menambah kapasitas penjualan lokal Perseroan,” tambah Yusak.
Hidayat Sugiarto, Deputy Finance and
Accounting Department Head WHW
menegaskan, “Dengan kondisi mobilitas yang mulai membaik di akhir 2020,
diharapkan fasilitas pemurnian WHW fase dua dapat diselesaikan paling lambat akhir tahun 2021. Setelah rampung dan berproduksi optimal, WHW dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua juta ton SGA per tahun.”
Selain mencatatkan kinerja positif, CITA juga baru saja menggelar Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2020 yang digelar pada hari ini di Jakarta. Pada RUPST tersebut, Perseroan memutuskan untuk membagikan dividen total sebesar Rp 360,39 miliar miliar dari laba bersih tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 649,92 miliar. (AT Network)
Discussion about this post