ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Indonesia sukses menekan emisi karbon sebanyak 7 persen atau 76.524 ton dari kegiatan operasional sebagai komitmen mendukung penyelamatan bumi terhadap ancaman perubahan iklim.
Sekretaris PGN Rachmat Hutama mengatakan pengurangan emisi karbon ini selaras dengan peta jalan transformasi lingkungan perseroan.
“Kegiatan operasional mempengaruhi kondisi lingkungan, karena itu kami secara aktif membatasi emisi udara yang berkontribusi terhadap kenaikan suhu permukaan bumi,” kata Rachmat dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (5/5/2021).
Sejak 2012, PGN telah mengimplementasikan perhitungan jejak karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada pemakaian listrik di gedung dan stasiun, pemakaian bahan bakar untuk generator dan kendaraan bermotor, pemakaian gas untuk chiller dan turbin kompresor, kegiatan penyaluran gas bumi, serta perjalanan dinas menggunakan pesawat.
PGN juga melakukan pemantauan kualitas udara pada cerobong dari sumber emisi pembakaran, yaitu turbin gas, generator mesin gas, dan generator mesin diesel. Pemantauan tersebut dilakukan berkala setiap tiga tahun.
Hasil pemantauan pada 2019 menunjukkan bahwa emisi dari cerobong memenuhi baku mutu yang berlaku.
“Selain audit rutin setiap tiga tahun, upaya membudayakan operasional berwawasan lingkungan juga dilakukan melalui berbagai pelatihan tentang lingkungan,” kata Rachmat.
Atas pencapaian dalam upaya menekan emisi karbon, PGN mendapatkan empat penghargaan Emisi Korporasi 2021.
“Penurunan emisi karbon akan berdampak positif terhadap perubahan iklim yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post