ASIATODAY.ID, JAKARTA – Industri penerbangan global mengalami pukulan berat akibat pandemi Covid-19. Di tengah situasi ketidakpastian, pemutusan hubungan kerja tak terhindarkan.
Sosiolog Universitas Indonesia, Ricardi S Adnan mengatakan, dengan industri penerbangan yang belum pulih maka pemutusan hubungan kerja akan semakin banyak.
“Jika melihat tren penurunan sektor penerbangan, diproyeksikan PDB dunia akan turun sebesar 0,02 persen hingga 1,98 persen. Kondisi ini bisa mengakibatkan hilangnya pekerjaan 4,2 juta-5 juta pekerja secara global,” kata Sosiolog Universitas Indonesia, Ricardi S Adnan melalui video virtualnya di Jakarta, yang dimonitotor Kamis (24/9/2020).
Ia menjelaskan, pergerakan revenue passenger kilometres (RPK) global mengalami penurunan yang cukup drastis hingga Maret 2020. Kemudian sejak April 2020 barulah mengalami tren peningkatan kembali, namun lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019.
“Passenger load factor (PLF) di bulan Juni 2020 turun ke 57,6 persen terendah sepanjang sejarah. Industri kargo menunjukkan tren naik sejak Mei 2020 walaupun masih di bawah angka pada tahun 2019. Freight Tonne kilometres (FTK) pada bulan Mei 2020 turun sebesar 20,1 persen yoy dan 17,6 persen yoy pada bulan Juni 2020,” urainya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya disrupsi perdagangan internasional karena resesi global, penurunan mobilitas jumlah wisatawan mancanegara, containment measure atau pembatasan sosial dan disertai adanya stimulus fiskal.
“Yang menjadi tantangan kita, paling tidak tren yang kita temukan sudah terlihat salah satunya adalah dampak Covid-19 pada PDB itu sudah dapat dipastikan minus,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post