ASIATODAY.ID, JAKARTA – Lima negara di Asia Tenggara (ASEAN) akan segera menerapkan transaksi pembayaran lintas negara (cross border payment).
Kelima negara tersebut adalah Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, kerja sama regional di 5 negara ASEAN itu ditargetkan berlangsung pada November mendatang.
Menurut Perry, inisiatif 5 negara ASEAN ini mencakup kerja sama pindai cepat atau QR Cross-border, fast payment, dan transaksi mata uang lokal atau local currency settlement (LCS).
“Kami akan bekerja sama dan implementasinya ditargetkan pada November mendatang. Para pemimpin bank sentral kelima negara akan menandatangani nota kesepahaman. Ini adalah visi singkatnya,” jelas Perry di forum diskusi side event G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (14/7/2022).
Perry menerangkan, langkah selanjutnya dari inisiatif ini nantinya akan menuju kerja sama secara global. Dari awalnya hanya konektivitas pembayaran di seluruh ASEAN, nantinya akan terhubung ke proyek inisiatif global.
Pada kesempatan itu, Perry juga mengapresiasi kesepakatan para pemimpin negara G20 yang telah memberikan mandat untuk mendirikan Financial Stability Board (FSB).
Hal ini menjadi acuan bank sentral sekaligus visi untuk bergerak dari lingkup regional menuju global.
“Kami juga memikirkan cross settlement dan infrastruktur pembayaran lainnya secara waktu nyata atau real time,” pungkasnya.
BI sebelumnya telah melakukan uji coba QR Cross-border dengan Malaysia dan Thailand. Ini memungkinkan konsumen dan pedagang di kedua negara dapat melakukan dan menerima pembayaran barang dan jasa melalui QR Code. Sementara itu, kerja sama transaksi dengan mata uang lokal dalam rangka menjaga ketahanan nilai tukar juga terus didorong oleh bank sentral.
Sejauh ini, LCS telah disepakati antara Indonesia dengan Malaysia, Thailand, Jepang, dan China. (ATN)
Discussion about this post