ASIATODAY.ID, TEHERAN – Tujuh kapal terbakar di pelabuhan Bushehr, Iran, Rabu (15/7/2020).
Insiden itu menambah deretan kejadian kebakaran dan ledakan di seluruh Iran.
“Tidak ada korban yang dilaporkan dalam kebakaran ini,” lapor kantor berita Tasnim, melanair Algemiener, Kamis (16/7/2020).
Sebelum kejadian ini, beberapa insiden yang terjadi di Iran akhir-akhir ini diketahui melanda situs-situs yang dianggap sensitif seperti gudang senjata hingga ke fasilitas nuklir.
Ada beberapa ledakan dan kebakaran di sekitar fasilitas militer, nuklir, dan industri Iran sejak akhir Juni. Termasuk kebakaran di fasilitas nuklir Natanz bawah tanah Iran pada 2 Juli.
Natanz adalah pusat program pengayaan Iran, yang diklaim Teheran untuk tujuan damai.
Badan-badan intelijen Barat dan pengawas nuklir PBB (IAEA) meyakini bahwa Iran memiliki program senjata nuklir rahasia yang terkoordinasi yang dihentikan pada 2003.
Badan keamanan tinggi Iran mengatakan pada 3 Juli bahwa penyebab kebakaran Natanz telah ditentukan tetapi akan diumumkan kemudian.
Beberapa pejabat Iran mengatakan itu mungkin sabotase dunia maya dan salah satu dari mereka memperingatkan bahwa Teheran akan membalas terhadap negara mana pun yang melakukan serangan seperti itu.
Dalam sebuah artikel pada awal Juli, kantor berita Iran IRNA membahas apa yang disebutnya kemungkinan sabotase oleh musuh-musuh seperti Israel dan Amerika Serikat, meskipun mereka tidak menuduh secara langsung.
Menteri Pertahanan Israel mengatakan pada 5 Juli negaranya tidak ‘perlu’ dianggap berada di balik setiap insiden misterius di Iran.
Pada 30 Juni, 19 orang tewas dalam ledakan di sebuah klinik medis di utara ibu kota Teheran, yang menurut seorang pejabat disebabkan oleh kebocoran gas.
Pada 26 Juni, sebuah ledakan terjadi di sebelah timur Teheran dekat pangkalan militer dan pengembangan senjata Parchin. Menurut pihak berwenang insiden itu disebabkan oleh kebocoran di fasilitas penyimpanan gas di daerah di luar pangkalan. (ATN)
Discussion about this post