ASIATODAY.ID, JAKARTA – Arab Saudi mengajak Indonesia untuk bergabung dalam Digital Collaboration Organization (DCO), organisasi baru yang didirikan untuk meningkatkan kerja sama bidang digital antar-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Hal itu terungkap saat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia Johnny G. Plate bertemu dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi, Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi.
Rencana tindak lanjut Digital Collaboration Organization (DCO) memang menjadi salah satu topik yang dibahas oleh keduanya agar lebih konkrit.
Johnny menuturkan, Kerajaan Arab Saudi memahami kemajuan dan perkembangan ekonomi digital Indonesia maupun ASEAN. Karenanya, Kerajaan Arab Saudi mengusulkan agar Indonesia menjadi bagian dari DCO.
“Kerajaan Saudi dan negara-negara pendiri mengharapkan agar Indonesia juga mengambil bagian dari pendiri organisasi tersebut,” kata Johnny dalam siaran pers, Kamis (10/6/2021).
Adapun pertimbangannya, menurut Johnny, karena Indonesia memiliki lebih dari 270 penduduk. Sementara saat ini, ada enam negara yang sudah menjadi anggota DCO dan mencakup sekitar 400 juta penduduk, sehingga jika Indonesia bergabung, pasar ekonomi digital mencapai hampir 700 juta.
Lebih lanjut Johnny menjelaskan pembahasan kali ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi dan pertemuan G-20 di Davos.
Terkait tawaran Kerajaan Arab Saudi agar Indonesia bergabung dengan DCO, Johnny mengatakan prioritas pemerintah Indonesia saat ini masih pada penyelesaian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Karenanya, kerjasama multilateral di tingkat internasional belum menjadi prioritas utama sejak tahun lalu.
Kendati demikian, Johnny menyambut baik tawaran ini. Hanya memang, menurutnya, kewenangan penetapan kerja samamultilateral di tingkat internasional ada di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri.
“Leading sector-nya berada pada Kementerian Luar Negeri. Dan pertimbangan Kementerian Luar Negeri, sesuai dengan arahan dan kebijakan pemerintah Indonesia saat ini adalah fokus untuk menyesuaikan masalah dari pandemi Covid-19 dan recovery ekonomi nasional,” tutur Johnny melanjutkan.
Johnny menegaskan, Indonesia tidak menolak tawaran dari Kerajaan Arab Saudi ini, melainkan prioritasnya masih menunggu waktu. Johnny pun mengatakan komunikasi di tingkat teknis dengan Kerajaan Arab Saudi tetap dilakukan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, memaparkan capaian dan rencana pembangunan infrastruktur telekomunikasi guna mempercepat transformasi digital Indonesia.
Salah satu capaian yang diungkap Johnny adalah pembangunan infrastruktur TIK, berupa penyediaan Base Tranceiver Station (BTS) yang saat ini telah beroperasi sebanyak 1.682 BTS aktif.
“Pada 2021, Kemkominfo akan menyelesaikan pembangunan 4.200 BTS. Saat ini sedang dalam proses konstruksi dan dilanjutkan di 2022 sebanyak 3.704 BTS baru,” katanya dalam Raker bersama Komisi I DPR RI, Senin (7/6/2021).
Johnny mengatakan, hingga 2024 Kemkominfo menargetkan membangun 9.586 BTS, hingga beroperasi penuh.
“Selain BTS, Palapa Ring pada 2021 memiliki total jaringan sepanjang 12.229 Km,” katanya.
Terkait penyediaan akses internet, Johnny mengatakan, penyediaan internet baru saat ini sebanyak 4.574 titik di tahun 2021. Data tersebut melengkapi 11.817 titik akses internet yang telah tersedia sebelumnya.
“Pada 2022 akan disediakan akses di 22.000 titik secara masif dan terus meningkat tiap tahun hingga tersedia 78.391 titik akses internet pada akhir 2021,” katanya.
Johnny mengatakan, pada 2022 akan dilakukan integrasi Palapa Ring dengan usulan total jaringan sepanjang 12.083 Km atau 40 persen. Masing-masing terdiri dari 8.203 Km kabel darat dan 3.880 Km kabel laut.
“Konstruksi dan pergelaran yang akan dilakukan dari 2022 hingga 2023 dengan belanja modal Rp 8,6 triliun. Kebutuhan anggaran Rp 3,5 triliun untuk 2022 dan Rp 5,1 triliun di 2023,” kata Johnny.
Untuk kapasitas satelit, Johnny menyebutkan saat ini tersedia dan beroperasi satelit berkapasitas 21 Gbps. Kemudian di 2021 ini, Kemkominfo akan menambah kapasitas sebesar 9 Gpbs dan di 2021 ditambah 7 Gbps. Total pada 2024 ditargetkan tersedia kapasitas satelit sebesar 117 Gbps. (ATN)
Discussion about this post