ASIATODAY.ID, JEDDAH – Arab Saudi dan China sepakat berkolaborasi untuk menangani pandemi coronavirus (Covid-19). Kesepakatan itu ditandatangani pada Minggu, 26 April 2020.
Dalam kesepakatan yang bernilai USD265 juta atau sekitar Rp4,1 triliun itu, China akan memasok Arab Saudi dengan 9 juta alat uji coronavirus (covid-19), 500 teknisi dan enam alat tes laboratorium.
Perjanjian antara Perusahaan Kingdom’s National Unifief Procurement (NUPCO) dan Institut Genome Beijing, China ini akan memungkinkan Arab Saudi melakukan 60.000 tes dalam sehari. Beberapa di antaranya akan dilakukan di laboratorium tiup yang unik.
Para ahli dari China juga akan melatih staf medis Arab Saudi dalam menguji covid-19. Nantinya, keahlian para staf akan dinilai.
“Banyaknya tes yang diatur dalam perjanjian ini jelas menunjukkan bahwa Arab Saudi sedang berlomba melawan waktu untuk mendiagnosis kasus covid-19 dan bekerja untuk mengisolasi mereka dengan cara mengurangi risiko dari pandemi ini,” kata ketua komite negosiasi dan pembelian Arab Saudi Abdullah Al-Rabeeah, dilansir dari Arab News, Senin (27/4/2020).
Penandatanganan perjanjian antara kedua perusahaan disaksikan oleh Al-Rabeeah dan Duta Besar China untuk Arab Saudi Chen Weiqing.
“Terlepas dari jarak kedua negara, solidaritas, kerja sama, persahabatan, dan bantuan timbal balik diwariskan dalam budaya tradisional kedua bangsa. Ini membuat persahabatan tulus kedua bangsa semakin kuat di masa sulit ini,” ujar Weiqing.
Kesepakatan ini juga mencakup laboratorium Huo Yan, yang memiliki struktur kubah udara modular yang dibangun untuk mendukung kemampuan penyaringan dan deteksi. Laboratorium karet ini dapat diangkut lewat udara.
“Laboratorium Huo Yan adalah kerja sama penting kedua negara dalam memerangi pandemi,” ujarnya.
Arab Saudi juga telah membeli alat uji dan pereaksi kimia dari Amerika Serikat, Swiss, dan Korea Selatan.
Arab Saudi mencatat 17.522 kasus positif covid-19. Jumlah kematian di negara itu kini menjadi 139 orang. (ATN)
Discussion about this post