• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Areal Hutan DAS Barito di Kalimantan Selatan Sudah Habis 62,8 Persen

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 19, 2021
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Jokowi Soroti Degradasi DAS Barito, Pemicu Banjir di Kalimantan Selatan

Luapan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, Kalimantan Selatan (Kalsel). Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
57 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menyatakan degradasi hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito di Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah capai 62,8 persen dalam kurun waktu 29 tahun.

“Jika diperhatikan dari 1990-2019 penurunan luas hutan alam sebesar 62,8 persen. Paling besar terjadi antara 1990-2000, 55,5 persen,” jelas Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah melalui konferensi video, Selasa (19/1/2021).

DAS Barito mencangkup empat provinsi, yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.

RelatedPosts

Indonesia Dikecam Malaysia dan Singapura Akibat Asap Karhutla

Jerman Gelontorkan Rp41,25 Triliun untuk Indonesia Bangun Infrastruktur Hijau

Ilmuwan Temukan ‘Gliese’, Planet Mirip Bumi yang Cocok untuk Studi

Atasi Pemanasan Global, Pemerintah di Dunia harus Tingkatkan Dana Emisi Karbon

Mencari Inovator SDGs, SEED Awards 2021 Kembali Digelar

Luas wilayah DAS Barito di Kalsel mencapai 1,8 juta hektare. Hanya 15 persen yang merupakan area hutan alam dan 3,2 persen hutan tanaman. Sementara itu, 81,8 persen lainnya tidak berhutan dan diisi pertanian lahan kering campur semak, sawah, dan perkebunan.

Luas kawasan hutan alam di DAS Barito Kalsel pada 1990 mencapai 737.758 hektare. Namun luas hutan terus menyusut menjadi 274.277 hektare pada 2019.

Menurut Karliansyah, pihaknya telah meminta sekitar 20 perusahaan di sekitar DAS Barito untuk mempercepat rehabilitasi.

“Perusahaan yang masuk daftar kami lebih dari 20 dan sudah diperintahkan untuk mempercepat rehabilitasi DAS,” terangnya.

Secara keseluruhan, 511 ribu hektare lahan di Kalsel dinyatakan dalam kondisi kritis. Sekitar 200 ribu hektare berada dalam kawasan hutan, dan sekitar 300 ribu hektare di luar kawasan hutan.

Karliansyah menegaskan pihaknya akan segera melakukan intervensi dengan penanaman, rehabilitasi, dan perbaikan lahan yang rusak di wilayah lahan berstatus kritis tersebut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito kian mengalami degradasi.

Jokowi menilai, banjir di Kalimantan Selatan adalah sebuah fenomena yang tidak pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir. Banjir disebabkan luapan Sungai Barito akibat curah hujan yang tinggi, sehingga debit air tak mampu ditampung lagi oleh Sungai.

“Mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut sehingga mengakibatkan Sungai Barito tak mampu lagi menampung debit air dan meluap ke 10 kabupaten,” kata Jokowi di Jembatan Mataraman, Kalimantan Selatan, saat jumpa pers daring, Senin (18/1/2021).

Jokowi mengungkapkan, curah hujan yang turun sangat tinggi. Tercatat dalam 10 hari berturut-turut hujan menurunkan 2,1 miliar kubik air. Padahal, daya tampung Sungai Barito diketahui sebatas 230 juta meter kubik.

“Sehingga memang tidak bisa dicegah dan meluap di 10 kabupaten dan kota. Saya hanya ingin memastikan ke lapangan,” ujar Jokowi.

Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan,  sebanyak 10 Kabupaten/Kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola . Hal ini berdasarkan data terakhir yang dihimpun pada 17 Januari 2021 pukul 14.00 WIB. (ATN)

Tags: Banjir KalimantanDAS BaritoDegradasi HutanHutan KalimantanKalimantan Selatan
Previous Post

Taiwan Siap Tempur Hadapi Gempuran China

Next Post

Cadangan Minyak Indonesia Tersedia untuk 9,5 Tahun dan Cadangan Gas 19,9 Tahun

Related Posts

Banjir Mengepung Indonesia, Defisit Ekologi Jadi Sorotan
Sains & Lingkungan

Banjir Mengepung Indonesia, Defisit Ekologi Jadi Sorotan

February 21, 2021
Bencana Iklim, Para Ilmuwan Serukan Berhenti Membuat Kerusakan di Muka Bumi
Sains & Lingkungan

Gawat, Indonesia Alami Defisit Ekologi Hingga 42 Persen

February 11, 2021
Banjir Kalsel: KLHK Klaim Karena Anomali Cuaca, Bukan Soal Luas Hutan
Sains & Lingkungan

Banjir Kalsel: KLHK Klaim Karena Anomali Cuaca, Bukan Soal Luas Hutan

January 20, 2021
Hari-hari Terakhir Hutan Kalimantan
Sains & Lingkungan

Hari-hari Terakhir Hutan Kalimantan

January 19, 2021
Jokowi Soroti Degradasi DAS Barito, Pemicu Banjir di Kalimantan Selatan
Sains & Lingkungan

Jokowi Soroti Degradasi DAS Barito, Pemicu Banjir di Kalimantan Selatan

January 19, 2021
Darurat Banjir di Kalimantan Selatan: 5 Meninggal, Ribuan Orang Mengungsi
Sains & Lingkungan

Degradasi Hutan Jadi Sumber Utama Banjir Bandang di Kalimantan Selatan

January 18, 2021
Next Post
Indonesia Hentikan Pasokan Gas ke Singapura, ConocoPhillips Tunggu Kebijakan Baru

Cadangan Minyak Indonesia Tersedia untuk 9,5 Tahun dan Cadangan Gas 19,9 Tahun

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kolaborasi Dubai’s Port, Indonesia Makin Mantap Jadi Hub Perdagangan Asia dan Global
  • Indonesia Siap Jadi Hub Logistik Global
  • Kolaborasi Rumah Kisah dan KidsLoop Gerakkan Pembelajaran Global
  • Operasi Dini Hari, Militer Myanmar Tangkap Sejumlah Orang
  • Cetak Rekor Baru, Ekspor China Melejit 150 Persen
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.