• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
March 4, 2021
in News
1 min read
0
AS: China Ujian Paling Serius Stabilitas Global

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan berurusan dengan China menjadi ujian terbesar dalam menjaga stabilitas sistem global.

Menurut Blinken, pendekatan dengan China akan kompetitif ketika diperlukan, kolaboratif jika mampu, dan menentang jika diharuskan.

“China adalah satu-satunya negara dengan ekonomi, diplomasi, militer, dan kekuatan teknologi yang benar-benar menguji stabilitas dan sistem internasional terbuka,” kata Blinken seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (4/3/2021).

RelatedPosts

Sudah 24 Jam, Jejak Emmeril Khan di Sungai Aare, Swiss Belum Terdeteksi

China dan Rusia Bersatu Gagalkan Upaya AS Sanksi Korea Utara

Indonesia Dipercaya Menjadi Anggota Governing Council APCICT

G20: Dunia Hadapi Ancaman Ketahanan Pangan dan Energi

Hilang di Sungai Aare Swiss, Jejak Putra Ridwan Kamil Masih Misterius

Blinken menggarisbawahi pentingnya berkontribusi dalam perubahan iklim dan terlibat dengan komunitas internasional. Pendekatan ini sangat kontras dengan Menlu sebelumnya di bawah administrasi Donald Trump yang justru keluar dari komitmen multinasional.

Dia mengatakan demokrasi AS sedang dalam tekanan secara global yang secara langsung merujuk pada peristiwa berdarah pada 6 Januari di Capitol. Untuk itu, penguatan keamanan nasional diperlukan.

“Mempertahankan demokrasi kita adalah kewajiban bagi kebijakan luar negeri. Jika tidak, pesaing seperti Rusia dan China akan menguasai kita. Tidak diragukan lagi bahwa demokrasi kita rapuh,” ujarnya.

Blinken mengakui perjanjian perdagangan pada administrasi pendahulunya – termasuk masa Obama di mana Blinken dan Joe Biden terlibat di dalamnya – terkadang gagal memberikan manfaat bagi tenaga kerja Amerika. Kegagalan tersebut menjadi pelajaran berharga.

Dia berjanji untuk berjuang melindungi hak dan kepentingan tenaga kerja AS. Dia juga berjanji bahwa AS akan lebih berhati-hati dalam memutuskan keterlibatannya dalam perang di luar negeri, seperti di Afghanistan dan Irak, serta tindakan militer yang mengakibatkan kekacauan seperti di Libya.

“Diplomasi, bukan aksi militer akan selalu diutamakan. Kami telah melihat bagaimana terlalu banyak yang dikorbankan, baik dari pihak kita maupun pihak lain,” imbuhnya. (ATN)

Tags: Amerika SerikatChinaPerang Dagang Amerika-China
Previous Post

SWF Indonesia Ditargetkan Serap Investasi Global Rp300 Triliun

Next Post

Pariwisata Thailand Segera Dibuka

Related Posts

Covid-19 di Xinfadi Lebih Ganas dari Virus Wuhan, Beijing Lockdown 28 Hari
Business

Ekonomi China Terpuruk, PM Li Keqiang Ramalkan Kondisi Suram

May 26, 2022
China Tolak Permintaan Kelompok G7 Terkait Dukungan untuk Rusia 1
News

China Tolak Permintaan Kelompok G7 Terkait Dukungan untuk Rusia

May 17, 2022
World Bank Desak China Pangkas Utang Negara Miskin
News

China Segera Larang Penggunaan Komputer Merek Asing

May 8, 2022
UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

Kinerja Manufaktur China Turun Tajam, Terendah dalam 2 Tahun Terakhir

April 30, 2022
China dan Iran Sepakat Perluas Kerjasama Militer
News

China dan Iran Sepakat Perluas Kerjasama Militer

April 29, 2022
Indonesia Harus Perpanjang Larangan Ekspor Batubara
Business

China Bebaskan Tarif Impor Batubara Mulai Mei

April 28, 2022
Next Post
GELIAT PARIWISATA ASEAN: Thailand Mulai Buka Kunjungan Wisatawan Asia

Pariwisata Thailand Segera Dibuka

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Sudah 24 Jam, Jejak Emmeril Khan di Sungai Aare, Swiss Belum Terdeteksi
  • China dan Rusia Bersatu Gagalkan Upaya AS Sanksi Korea Utara
  • GPDRR Bali: Hanya 95 Negara yang Memiliki Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya
  • UNICEF: Negara-negara Terkaya di Dunia Merusak Kesehatan Anak di Seluruh Dunia
  • ‘Jangan Bekerja untuk Perusak Iklim’
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian