ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu CEO IDFC Amerika Serikat Adam Boehler, Jumat (23/10/2020) di Jakarta.
Keduanya secara khusus membahas peluang investasi di “Sovereign Wealth Fund’ (SWF) Indonesia.
Kunjungan Adam Boehler ke Indonesia kali ini adalah yang kedua kalinya, setelah tahun lalu ia pernah datang ke Indonesia dan bertemu langsung dengan Presiden Jokowi .
SWF Indonesia akan dibentuk setelah adanya Peraturan Pemerintah turunan dari UU Cipta Kerja yang telah di sahkan oleh DPR awal Oktober lalu. Dengan semangat UU Cipta Kerja melalui investasi pada industri domestik, akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja, “transfer knowledge” yang strategis sekaligus menyediakan tempat bagi SDM Indonesia untuk bekerja di industri negara maju.
SWF juga akan menjadi instrumen penting bagi pengembangan infrastruktur di Indonesia sehingga akan memperkuat transparansi pengelolaan aset infrastruktur di Indonesia secara profesional.
“Indonesia menyambut Adam Boehler. Salah satu semangat dari UU Cipta Kerja adalah perbaikan iklim berinvestasi dan berusaha di Indonesia, yang pastinya tetap mengutamakan perlindungan lingkungan hidup. Untuk itulah AMDAL harus diterbitkan sebelum izin usaha,” kata Luhut dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (23/10/2020).
Adam Boehler menyampaikAn optimismenya terhadap regulasi penting ini sebagai sebuah terobosan baru untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia, mengingat selama ini regulasi di Indonesia masih banyak yang tumpang tindih dan seringkali membingungkan tidak hanya investor lokal, tetapi juga investor dari negara lain.
“Membayangkan “Sovereign Wealth Fund” akan segera berdiri, saya merasakan angin perubahan yang baik demi terbukanya jalan bagi banyak perusahaan di negara maju untuk berinvestasi di Indonesia. Maka dari itulah, saya mengundang Amerika Serikat untuk bekerja sama demi mewujudkan Indonesia sebagai hub manufaktur di Asia Tenggara. Saya kira masih banyak ruang untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi kedua negara yang saling bersahabat ini, terlebih lagi terobosan baru berinvestasi Indonesia lewat framework SWF, bisa mendatangkan banyak manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia seluruhnya,” jelas Luhut.
Bertemu Dubes AS
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan juga bertemu Duta Besar AS yang baru, Sung Yong Kim di kediamannya.
Sung Yong Kim secara resmi telah menyerahkan Letters of Credentials kepada Presiden Joko Widodo pada 21 Oktober 2020. Dia bertugas di Kedutaan Amerika Serikat untuk menggantikan Dubes sebelumnya Joseph R. Donovan Jr.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengatakan banyak hal didiskusikan dengan Sung Yong Kim, khususnya terkait masa depan hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat.
“Ada beberapa hal yang saya sampaikan terkait harapan peningkatan kerja sama strategis bilateral kedua negara. Terutama di sektor investasi infrastruktur, energi dan connectivity mengingat perusahaan Amerika mempunyai sejarah yang panjang di Indonesia sebelum Indonesia merdeka,” kata Luhut.
Menurut Luhut, Indonesia dan Amerika merupakan sahabat lama yang saling membantu di kala suka dan duka. Selain itu, Luhut juga menyatakan bahwa Indonesia dan AS sama-sama negara demokrasi yang menjunjung tinggi toleransi keberagaman.
Hal-hal tersebut membuat hubungan kedua negara semakin erat dan bisa menjadi mitra strategis. Luhut mengaku optimistis ke depannya akan banyak hal yang dapat dikerjasamakan oleh kedua negara.
“Terutama bagaimana Indonesia dan Amerika Serikat bisa saling bahu membahu menghadapi dampak pandemi Covid-19 di sektor kesehatan dan perekonomian,” ujarnya.
Sementara itu, Dubes AS Sung Yong Kim merupakan seorang warga negara AS keturunan Korea Selatan. Sebelum bertugas di Indonesia, dia sempat menempati berbagai posisi penting di Kedutaan Besar AS.
Dubes Kim juga pernah menjabat sebagai Dubes AS untuk Filipina dan mendapatkan berbagai tugas penting di sejumlah negara. (AT Network)
Discussion about this post