• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Thursday, November 30, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home Business

AS Rumit, Arab Saudi Lirik Tawaran China Bangun Pembangkit Nuklir

by Redaksi Asiatoday
August 26, 2023
in Business
Reading Time: 1 min read
A A
0
Transisi Energi, Indonesia Mulai Gunakan Pembangkit Nuklir di 2045

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Dok IAEA

ASIATODAY.ID, RIYADH – Arab Saudi mulai mempertimbangkan tawaran China untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Langkah Arab Saudi menyusul ketatnya persyaratan Amerika Serikat (AS) yang mendukung upaya Riyadh untuk mendapatkan tenaga nuklir.

Demikian dilaporkan Wall Street Journal (WSJ) mengutip pejabat Arab Saudi yang tidak disebutkan namanya.

RelatedPosts

The Best QRIS in Asia Pacific, BI Ready to Expand to India, Japan, China and the UAE

The Government Supports CNI to Become a Pioneer of the EV Battery Ecosystem in Indonesia

Indonesia and Japan Discuss Continuation of the Jakarta MRT Project and Patimban Port

Menurut WSJ, China National Nuclear Corporation (CNNC), sebuah perusahaan milik negara, telah mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di dekat perbatasan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab.

“Para pejabat Arab Saudi berharap tawaran China akan mendorong pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk melonggarkan persyaratannya dalam membantu industri nuklir yang baru lahir di kerajaan itu, termasuk komitmen untuk tidak memperkaya uranium atau menambang cadangan uranium mereka sendiri,” lapor WSJ.

“China kemungkinan besar tidak akan meminta Riyadh untuk mematuhi persyaratan tersebut, yang dimaksudkan untuk mencegah proliferasi senjata nuklir,” kata surat kabar itu seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (25/8/2023).

CNNC dan Kementerian Luar Negeri China serta Arab Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diminta oleh kantor berita Reuters.

Arab Saudi dan China telah memperdalam hubungan mereka dalam beberapa tahun terakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran di Washington.

Presiden China, Xi Jinping mengunjungi kerajaan tersebut pada bulan Desember lalu dan kedua negara pada bulan Juni mengumumkan kesepakatan investasi senilai US$10 miliar selama pertemuan bisnis Arab-China yang berlangsung dua hari di Riyadh. (ATN)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: Energi Nuklir
Previous Post

28 Duta Besar Dukung Indonesia Gabung OECD

Next Post

Militer Jepang, AS, Australia, Filipina Simulasi Tempur di Laut China Selatan

Next Post
Militer Jepang, AS, Australia, Filipina Simulasi Tempur di Laut China Selatan

Militer Jepang, AS, Australia, Filipina Simulasi Tempur di Laut China Selatan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • The Best QRIS in Asia Pacific, BI Ready to Expand to India, Japan, China and the UAE
  • The Government Supports CNI to Become a Pioneer of the EV Battery Ecosystem in Indonesia
  • Indonesia Initiate Progressive Dialogue ‘Strengthening Democracy in Asia Pacific’
  • What’s COP28 and Why is it Important?
  • 7 Daftar Parfum Lokal Pria Terbaik dengan Harga Terjangkau
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist