ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengumumkan telah menyetujui penjualan 12 helikopter Sea Hawk multi-misi MH-60R ke Australia dalam kesepakatan senilai USD985 juta atau sekitar Rp16 triliun.
“Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan Australia untuk melakukan misi perang anti-permukaan dan anti-kapal selam bersama dengan kemampuan untuk melakukan misi sekunder termasuk pengisian vertikal, pencarian dan penyelamatan, dan relai komunikasi,” kata Pentagon sebagaimana dilaporkan Al Arabiya, Minggu (10/10/2021).
Penjualan ini terjadi di saat-saat sensitif setelah kemarahan Prancis bulan lalu atas pakta kapal selam AS dengan Australia. Kesepakatan itu merugikan Paris dalam kesepakatan multi-miliar dolar dengan Canberra.
AS dan Inggris pada 15 September lalu mengumumkan AUKUS, aliansi keamanan Indo Pasifik baru yang akan melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir, yang secara luas dipandang sebagai langkah untuk melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan itu.
Australia kemudian membatalkan kontrak multi-miliar dolar dengan Prancis untuk membangun 12 kapal selam diesel-listrik konvensional yang diteken pada tahun 2016.
Penjualan helikopter tersebut juga mengikuti serangkaian pembelian peralatan militer Australia dari AS tahun ini.
Pada bulan Juni, Australia membeli 29 helikopter serang Boeing AH-64E Apache senilai hingga USD3,5 miliar. Sebelum itu, pada bulan April, Australia membeli 12 drone MQ-9B dan peralatan terkait dengan harga sekitar USD1,6 miliar, USD1,6 miliar dalam bentuk tank dan kendaraan tempur lapis baja berat dan empat helikopter kargo CH-47F seharga USD259 juta. (ATN)
Discussion about this post