ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) menyerukan agar dilakukan segera gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina guna mengakhiri konflik yang terjadi.
Seruan ini disepakati oleh Menteri Luar Negeri se-ASEAN.
“Para Menteri Luar Negeri ASEAN sangat terganggu oleh intensifikasi gawatnya situasi dan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk akibat dari permusuhan militer yang sedang berlangsung di Ukraina,” demikian pernyataan para Menlu ASEAN pada 3 Maret 2022, yang dikutip dari keterangan tertulis ASEAN, Jumat (4/3/2022).
“Oleh karena itu, kami meminta agar gencatan senjata segera dilakukan dan melanjutkan dialog politik yang akan mengarah pada perdamaian berkelanjutan di Ukraina,” lanjut pernyataan tersebut.
“Kami menggarisbawahi pentingnya dari gencatan senjata untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan negosiasi untuk ditangani krisis saat ini dan menghindari meluasnya penderitaan orang-orang yang tidak bersalah,” imbuh pernyataan itu.
Para Menlu ASEAN juga menambahkan, seperti pernyataan pada 26 Februari 2022, organisasi negara Asia Tenggara itu menegaskan kembali keyakinan bahwa masih ada ruang untuk dialog damai untuk mencegah situasi, mengendalikan dan menghentikan meningkatnya jumlah kerugian sipil dan militer dan korban jiwa, serta dampak negatif yang dirasakan di seluruh dunia.
“Dalam kasus ini, ASEAN siap memfasilitasi, dengan cara apa pun, dialog damai antar pihak terkait,” jelas pernyataan itu.
Perang di Ukraina dimulai ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis di Donetsk dan Lushank. Kemudian Putin memerintahkan operasi militer ke Ukraina.
Menurut PBB, korban tewas di Ukraina dilaporkan mencapai 136 jiwa, sementara Rusia menyebutkan ada sekitar 400 prajurit mereka yang tewas dalam pertempuran. (ATN)
Discussion about this post