ASIATODAY.ID, JAKARTA – Hasil riset Global Alliance On Health And Pollution (GAHP) menyebutkan, polusi udara menyumbang 40 persen kematian dunia dengan angka kematian 3,4 juta pada 2017. Kematian paling terbesar terjadi di Asia dan Afrika.
Diantara negara tersebut, Indonesia menjadi urutan keempat penyumbang kematian terbesar akibat polusi yang mencapai 232.974 kematian pada 2017. Dari jumlah itu, 123.700 orang meninggal akibat polusi udara.
Berikut 10 negara di dunia dengan kematian terbesar akibat polusi.
1. India
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 2,3 juta setahun.
India telah menyaksikan peningkatan polusi industri dan kendaraan dari pertumbuhan perkotaan, yang diperparah oleh sanitasi buruk.
Menurut laporan World Air Quality Report, sebanyak 21 kota di India masuk dalam daftar 30 kota paling tercemar di dunia pada 2019.
Di Ibu kota India, Delhi, Anda akan menemukan suasana kota yang semrawut dengan polusi udara akibat asap kendaraan begitu tebal. Kualitas udara di Delhi sudah masuk kategori parah, dan menurut perusahaan energi Eco Experts, Delhi sebagai kota terburuk kedua (di belakang Kairo) lantaran memiliki polusi ganda yakni polusi udara, suara dan cahaya.
2. China
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 1,9 juta setahun.
China memang sudah dikenal dengan asap-asap beracunnya yang selalu menyelimuti kota.
Kota-kota berpenduduk padat di sana memiliki index polusi udara tinggi dan mematikan. Bahkan polusi udara di negeri panda menyumbang angka kematian tertinggi kelima.
Menurut Business Insider, emisi pembangkit listrik tenaga batu bara menewaskan 300.000 orang per tahun. Pemerintah China kini mulai beralih ke tenaga nuklir untuk mengurangi polusi yang menyebar saat ini.
3. Nigeria
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 279.318 setahun.
Nigeria adalah salah satu negara di Afrika dan dunia yang memiliki kualitas udara buruk. Pemandangan di banyak kota-kota di Nigeria dipenuhi dengan kabut, sampah dan air tercemar.
Menurut WHO, setidaknya ada 4 kota di Nigeria yang memiliki tingkat polusi mengkhawatirkan. Salah satunya Onitsha, yakni sebuah kota pelabuhan di Nigeria selatan yang tercatat 30 kali lebih buruk dari tingkat yang direkomendasikan WHO PM10 (mengukur konsentrasi partikulat kecil).
Bank Dunia melaporkan bahwa 94 persen dari populasi di Nigeria terkena tingkat polusi udara yang melebihi pedoman WHO (dibandingkan dengan 72 persen rata-rata di Sub-Sahara Afrika pada umumnya) dan kerusakan polusi udara biaya sekitar 1 persen pos Pendapatan Nasional bruto.
4.Indonesia
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 232.974 setahun.
Beberapa kota di Indonesia masuk dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia yang dirilis LSM IQAir. Bahkan, 5 kota di Indonesia menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk di Asia Tenggara. Dalam daftar negara paling berpolusi (PM2.5) di dunia pada 2019, Indonesia menduduki ranking 6 dengan rata-rata PM2,5 sebesar 51,7.
Sebanyak 5 kota di Indonesia mengisi lima besar kota dengan udara terkotor di Asia Tenggara. Tangerang Selatan menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk di Asia Tenggara. Rata-rata PM2.5 di Tangerang Selatan pada 2019 sebesar 81,3 μg/m3. Tangerang Selatan menempati posisi 24 daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
5. Pakistan
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 223.836 setahun.
Menurut sebuah laporan, Pakistan menjadi negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia, dengan
lebih dari 310.000 kematian per tahun akibat polusi. Peshawar, Rawalpindi dan Karachi adalah tiga kota di Pakistan yang punya index polusi paling tinggi.
Lingkungan hidup di tiga kota tersebut pun di bawah kualitas standar dengan berbagai pabrik berdiri di sana. Hal ini pada akhirnya memaksa pemerintah setempat memaksa perusahaan industri untuk memasang filter pembersih udara. Hingga saat ini Pakistan masih berupaya membenahi lingkungan hidup warganya yang tak pernah jauh dari polusi industri dan kendaraan.
6.Bangladesh
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 207.922 setahun.
Sejak dulu Bangladesh masih berjuang dari julukan negara dengan lingkungan hidup terburuk di dunia. Undang-undang perlindungan lingkungan ada di Bangladesh, tetapi di sini justru menjadi pusat industri tekstil terbesar di Asia.
The New York Times melaporkan bagaimana pabrik-pabrik perusahaan tersebut mengalirkan limbah beracun ke sumber-sumber air lokal, merusak sawah, stok ikan, dan persediaan air minum. Kadang-kadang baunya sangat kuat dan berbahaya bagi kehidupan di sekitarnya.
7. Amerika Serikat (AS)
Angka kematian akibat polusi di negeri Paman Sam mencapai 196.930 setahun.
Menurut laporan “State of the Air 2019” dari American Lung Association, Kota California berada di nomor satu kota di AS dengan kualitas udara terburuk. Sejumlah kota lain yang memiliki polusi terbesar adalah Los Angeles-Long Beach, Visalia, Bakersfield, Fresno-Madera-Hanford, dan Sacramento-Roseville.
Kualitas udara California yang tidak sehat, dibandingkan dengan negara bagian AS lainnya, adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor. Jumlah penduduk negara bagian yang besar yaitu 39 juta, industri pelabuhan yang signifikan, dan pertumbuhan ekonomi menciptakan emisi yang signifikan melalui lalu lintas, truk diesel, konstruksi, pertanian, dan emisi domestik.
8. Rusia
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 118.687 setahun.
Rusia menjadi salah satu negara dengan tingkat polusi terburuk di dunia. Bahkan karena tingkat polusi yang sangat parah, salju putih di beberapa kota di Rusia ini berubah menjadi hitam. Salju yang biasanya berwarna putih ini berubah menjadi hitam dalam waktu semalam di kota Koselevsk dan Prokopyevsk di wilayah Kuzbass Rusia.
Salah satu sebab parahnya polusi di Rusia adalah adanya penambangan batu-bara yang mengubah salju dari warna putih menjadi menjadi hitam gelap seperti terjadi di Koselevsk dan Prokopyevsk.
9. Ethiopia
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 110.787 setahun.
Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus (PM2.5) di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa tiga kali lipat pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini meningkatkan masalah kesehatan yang serius di antara penduduknya. Studi Beban Penyakit Global 2017 menunjukkan bahwa polusi udara adalah faktor risiko tertinggi kedua untuk kematian dan kecacatan di Ethiopia.
Diperkirakan 21 persen kematian non-kecelakaan disebabkan oleh kualitas udara yang buruk, setara dengan 2,700 kematian setiap tahun di kota. Tanpa intervensi untuk mengendalikan polusi udara, angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 6,200 dan menyebabkan 32 persen kematian pada 2025.
10. Brasil
Angka kematian akibat polusi di negeri ini mencapai 109.438 setahun.
Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus (PM2.5) di Brasil ada 2019 adalah 1 kali lipat di atas rekomendasi paparan dari WHO. Jumlah mobil dan tingkat industrialisasi di kota-kota Brazil sangat mempengaruhi tingkat pencemaran udara di daerah perkotaan yang mempunyai dampak penting pada kesehatan untuk kelompok populasi yang besar di daerah perkotaan utama Brazil.
Berdasarkan data polusi udara tahunan yang dikumpulkan di kota Belo Horizonte, Fortaleza, Porto Algre, Rio de Janeiro, São Paulo, dan Vitoria antara 1998 dan 2005, sebanyak 5 persen dari total kematian tahunan pada kelompok usia anak-anak usia lima tahun dan lebih muda serta orang dewasa berusia 65 tahun ke atas dikaitkan dengan tingkat polusi udara di kota-kota ini.
Ket: PM2.5 = Konsentrasi rata-rata tahunan zat halus
Sumber: Global Alliance On Health And Pollution
Discussion about this post