ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Tiga negara yang tergabung dalam AUKUS yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia mengumumkan akan bekerjasama dalam pengembangan rudal hipersonik.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah melakukan tinjauan kerjasama pertahanan trilateral, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan komitemen mereka itu.
Selanjutnya, tiga negara itu akan memulai kerja sama trilateral baru pada hipersonik dan kontra-hipersonik, dan kemampuan perang elektronik, serta untuk memperluas berbagi informasi dan memperdalam kerja sama dalam inovasi pertahanan.
Para pemimpin ketiga negara, yang membentuk aliansi keamanan yang dikenal sebagai AUKUS pada September 2021, menyambut bidang kerja sama yang baru diumumkan.
“Kerjasama ini akan menambah upaya kami yang ada untuk memperdalam kerja sama dalam kemampuan dunia maya, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan kemampuan bawah laut tambahan,” bunyi pernyataan bersama sebagaimana dilaporkan Xinhua, pada Rabu (6/4/2022).
Ketika ketiga negara mengumumkan pembentukan AUKUS, di mana Amerika Serikat dan Inggris berjanji untuk mempersenjatai Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir, Prancis menganggapnya sebagai “tikaman dari belakang”, karena Canberra tiba-tiba meninggalkan kesepakatan kapal selam bertenaga konvensional dengan Paris tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Selain itu, AUKUS juga menimbulkan kekhawatiran tentang perlombaan senjata di antara negara-negara besar yang akan menggoyahkan kawasan Asia Tenggara.
Tak lama setelah pembentukan aliansi, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan “sangat prihatin dengan berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan di kawasan.”
Sekitar waktu yang sama, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan proyek kapal selam bertenaga nuklir dapat “memprovokasi kekuatan lain untuk mengambil tindakan yang lebih agresif di wilayah ini.” (ATN)
Discussion about this post