Memahami cara hitung premi asuransi bisa membantu Anda menemukan produk asuransi yang sesuai. Bukan hanya sesuai dari segi perlindungan, tapi juga sesuai dengan kemampuan pembayaran setiap bulan atau tahun.
Premi asuransi akan menjadi istilah yang sering Anda dengar ketika sedang mencari informasi asuransi apapun, baik itu asuransi mobil, asuransi kesehatan, pendidikan, hingga asuransi jiwa. Sebab premi adalah unsur paling penting yang ada di setiap produk asuransi.
Agar lebih paham tentang premi dan dasar-dasar dari asuransi lainnya, Anda bisa pelajari di Lifepal.co.id/media/apa-itu-asuransi/.
Selain mengetahui apa itu asuransi, sebaiknya juga memahami cara hitung premi asuransi agar tidak salah perhitungan.
Apa Itu Premi Asuransi?
Jika dijelaskan secara sederhana, premi adalah uang iuran yang dibayarkan tertanggung kepada penanggung. Dalam kasus ini, Anda menjadi tertanggung dan perusahaan asuransi menjadi pihak penanggung.
Uang yang Anda bayarkan sebagai premi nantinya akan dibayarkan sesuai dengan jumlah yang tertulis di dalam polis asurnasi. Nah, arti dari polis ini adalah kontrak atau perjanjian yang Anda tanda tangani dengan perusahaan asuransi berisi hak dan kewajiban dari kedua belah pihak.
Tidak membayar premi selama beberapa bulan merupakan salah satu pelanggaran polis. Artinya, pihak tertanggung tidak memenuhi kewajibannya.
Ketika polis dilanggar, perjanjian antara tertanggung dan penanggung bisa diakhiri. Sehingga perusahaan asuransi tidak akan meng-cover biaya kesehatan atau perbaikan mobil pihak tertanggung lagi. Uang premi yang sudah Anda bayarkan akan hangus dan tidak bisa dikembalikan lagi.
Cara Menghitung Premi Asuransi dengan Mudah
Cara hitung premi asuransi yang paling mudah adalah dengan rumus berikut ini.
- Tarif premi x Jumlah pertanggungan = Jumlah premi bulanan
Sebagai contoh, tarif premi asuransi kesehatan yang ingin Anda ikuti adalah Rp350 ribu per bulan, dan anggota keluarga Anda ada 5 orang. Artinya, jumlah premi yang harus dibayarkan tiap bulan adalah Rp1,75 juta.
Apakah angka tersebut termasuk premi yang sesuai dengan kemampuan Anda? Jawabannya tergantung.
Premi yang sehat jumlahnya maksimal 10% dari total pendapatan per bulan. Artinya, bila pendapatan bulanan Anda minimal Rp17.500.000 per bulan, artinya jumlah premi tersebut masih di angka normal.
Bila jumlah iuran yang harus dibayarkan totalnya di atas 10%, maka asuransi bisa membenani pengeluaran bulanan.
Hal seperti itu sangat tidak direkomendasikan, sebab tujuan utama mengikuti program asuransi adalah untuk menjaga kestabilan finansial, bukan untuk membebani keadaan ekonomi tertanggung.
Hal-hal yang Memengaruhi Jumlah Premi Asuransi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tiap program asuransi punya premi yang berbeda-beda.
Nah, berikut ini adalah faktor yang memengaruhi besar kecilnya premi dalam produk asuransi.
Usia
Untuk asuransi kesehatan, usia menjadi faktor utama yang menentukan jumlah preminya.
Asuransi untuk orang tua di atas 50 tahun umumnya punya premi yang lebih besar dibandingkan yang usianya masih muda. Sebab orang tua punya resiko penyakit lebih besar, sehingga dibutuhkan biaya ekstra untuk melindungi kesehatannya.
Asuransi untuk bayi dan ibu hamil biasanya juga punya premi yang lebih besar. Sebab, keduanya punya risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan masyarkat biasa.
Nilai Aset
Untuk asuransi barang dan asuransi kendaraan, nilai aset akan menjadi faktor penentu jumlah premi yang harus dibayarkan.
Hal ini wajib Anda ketahui, khususnya bila ingin mengasuransikan barang-barang antik dan sifatnya hanya untuk koleksi, misalnya mobil tua, motor tua, patung-patung, dan lainnya.
Sebab, pihak penanggung hanya akan memberikan penanggungan sesuai dengan nilai aset di pasaran, bukan nilai dari segi harga kolektor. Artinya biaya perlindungan untuk mobil tua mungkin lebih kecil karena harga pasarannya sudah rendah, walaupun nilai mobil tersebut sangat tinggi di mata kolektor.
Jangka Waktu Perlindungan
Dan yang terakhir, jangka waktu perlindungan juga jadi faktor utama yang menentukan besar kecilnya sebuah premi.
Perlu Anda ketahui, tidak semua polis berlaku selamanya, sampai tertanggung meninggal, atau sampai barang yang diasuransikan rusak dan harus di ganti. Justru kebanyakan polis asuransi punya jangka waktu mulai dari 1 hingga 5 tahun.
Jadi setelah mengetahui cara menghitung polis asuransi, sekarang Anda bisa mencari mana produk asuransi yang sesuai dengan kemampuan dan mana yang terlalu membebani. Pastikan menghitung premi dengan teliti agar tidak membuat kebutuhan pokok jadi tidak terpenuhi.
Discussion about this post