ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) optimis perbankan di Indonesia tidak akan terdampak oleh bangkrutnya tiga bank di Amerika Serikat (AS), yakni Silvergate Bank, Silicon Valley Bank, dan Signature Bank.
Padahal, krisis tersebut telah menimbulkan efek domino, dimana yang terbaru First Republic Bank juga terancam runtuh karena dilanda rush money.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, kondisi di AS sangat berbeda, sebab ketahanan sistem keuangan perbankan di Indonesia tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, risiko kredit, maupun likuiditas.
Berdasarkan laporan bank sentral, permodalan perbankan Indonesia tetap tangguh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 25,88 persen pada Januari 2023. Selain itu, risiko kredit juga terkendali dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap rendah atau pada level 2,59 persen secara bruto dan 0,76 persen secara neto.
Likuiditas perbankan sampai dengan posisi Februari 2023 pun terkendali karena didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Berbagai kondisi tersebut menopang ketahanan perbankan Indonesia sehingga diperkirakan kinerjanya tidak terdampak langsung oleh dinamika penutupan tiga bank di AS,” ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (16/3/2023).
Perry mengatakan hasil stress test BI menunjukkan ketahanan perbankan dalam negeri tetap kuat. Ke depan, bank sentral akan terus memperkuat sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi risiko makroekonomi domestik dan global.
Meski demikian, penutupan tiga bank di AS perlu diwaspadai. Pasalnya, penutupan tersebut telah meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global, yang kemudian menahan aliran modal ke negara berkembang dan mengerek tekanan nilai tukar di berbagai negara.
Perry menyatakan bahwa BI akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah guna memitigasi ketidakpastian pasar keuangan global, termasuk dampak rambatan penutupan bank di AS terhadap pasar keuangan domestik dan nilai tukar. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post