ASIATODAY.ID, SYDNEY – Kebakaran hutan yang melanda Australia, menjadi bencana terbesar dalam satu dekade terakhir.
Kebakaran hutan yang hingga kini masih berlangsung sejak September 2019 itu, selain telah merenggut 25 korban jiwa manusia, sekitar 1 miliar satwa dan spesies endemik mati akibat terjebak Kebakaran.

Bencana ekologi ini menjadi keprihatinan kalangan ilmuwan dunia, sebab Australia merupakan rumah bagi banyak satwa liar endemik, seperti kanguru dan koala. Populasi spesies ini dikhawatirkan tidak dapat bertahan hidup akibat kebakaran itu.
Melansir Bloomberg, Kamis (09/01/2020), peneliti dari University of Sydney, Chris Dickman, memperkirakan ada sekitar 1 miliar hewan mati akibat kebakaran hutan di Australia, dengan indikasi 800 juta hewan mati di negara bagian New South Wales saja.

Kelompok satwa yang menjadi korban termasuk mamalia, burung, dan reptil.
Angka tersebut meningkat drastis dari prediksi sebelumnya yang dikeluarkan tim peneliti dari universitas yang sama, yakni sekitar 480 juta hewan kehilangan nyawa. Hewan-hewan tersebut ada yang ikut terbakar hingga mati, sementara lainnya mati karena kehilangan habitat.
“Kami mungkin sedang melihat seperti apa perubahan iklim untuk bagian lain dunia pada tahap pertama di Australia saat ini,” ujar Dickman, seorang profesor ekologi, dalam sebuah pernyataan di situs resmi University of Sydney.
“Ini waktu yang sangat menyedihkan,” imbuhnya.
Menurut Dickman, kebakaran mungkin saja mempercepat proses kepunahan bagi berbagai spesies. Dalam pernyataan sebelumya, Dickman mengatakan terkhusus koala, kebakaran yang dengan cepat merembet sangat mudah menjerat hewan malang tersebut.
“Dengan jenis kebakaran yang bergerak cepat yang telah kita alami, koala benar-benar tidak memiliki kapasitas untuk bergerak cukup cepat untuk menyelamatkan diri,” jelas Dickman.
“Ada area yang sangat luas sekarang yang masih terbakar dan masih terbakar sehingga kita mungkin tidak akan pernah menemukan mayat-mayat mereka,” terangnya.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup Australia, Sussan Ley, koala menjadi hewan paling terdampak dari kebakaran ini. Berdasarkan catatannya, 30 persen populasi koala di pantai utara New South Wales diperkirakan mati.
Foto-foto mengiris hati yang memotret sejumlah hewan endemik Australia, termasuk koala dan kanguru, dengan luka di sekujur tubuh mereka, membanjiri media sosial beberapa waktu belakangan. Tak sedikit dari satwa dipotret dalam keadaan tak bernyawa.
Sementara itu, total area luas kebakaran Australia telah mencapai lebih dari 10 juta hektare. Asap kebakaran menyebar ke berbagai belahan dunia, bahkan menghitamkan langit di Argentina dan masuk hingga ke Atlantik.
Evakuasi Koala

Ditengah kebakaran hutan, organisasi pencinta hewan dan petugas pemadam kebakaran setempat melakukan penyelamatan satwa koala.
Dalam unggahan akun Instagram @wildlifeplanet beberapa ekor koala berhasil diselamatkan oleh tim pemadam kebakaran. Pada unggahan pertama, salah satu petugas terlihat menggendong seekor koala besar untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Unggahan lainnya memperlihatkan petugas pemadam kebakaran berusaha mengevakuasi koala berukuran besar yang separuh tubuhnya hangus terbakar. Kaki, tangan dan wajah koala tersebut tampak menghitam karena terkena jilatan api si jago merah.
Hingga kini, otoritas setempat masih berjibaku memadamkan kebakaran yang terus meluas dengan bantuan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post