• About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, December 1, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home SCIENCE AND ENVIRONMENT

Bencana Lingkungan Jadi Ancaman Nyata di Asia Tenggara

Hitachi Pimpin Proyek Hijau berskala besar

by Redaksi Asiatoday
January 11, 2022
in SCIENCE AND ENVIRONMENT
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Bencana Lingkungan Jadi Ancaman Nyata di Asia Tenggara

Proyek Hijau Hitachi dengan Super Low Energy Building Smart Hub di Singapura. Dok

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bencana lingkungan telah menjadi ancaman nyata dan riil bagi keberlangsungan manusia, khususnya di kawasan yang tengah berkembang dengan cepat seperti Asia Tenggara.

Menurut penelitian terbaru, polusi udara saja telah menyumbang hingga sekitar 153.600 kematian dini dengan kerugian ekonomi sebesar US$82,4 miliar hanya dalam paruh pertama tahun 2021 di 11 kota besar Asia.

Dengan meningkatnya eksternalitas lingkungan yang menjadi tantangan bagi kelangsungan pertumbuhan sosial-ekonomi, pemerintah di dunia mengumumkan kebijakan dan komitmen baru demi keberlanjutan.

RelatedPosts

Indonesia and OceanX Collaborate to Increase Marine Potential

COP28 Summit: Indonesia Emphasizes Global Collaboration to Overcome Climate Change

Dead Leopard Shark Stranded on Cilacap Beach

Namun, karena perjuangan untuk melestarikan dunia dan kesehatan manusia merupakan sebuah upaya bersama, sangat penting bagi perusahaan-perusahaan dengan berbagai ukuran untuk mengupayakan kolaborasi dengan lembaga lintas-sektoral, serta berinovasi demi mencapai hasil lingkungan yang jelas dan positif.

Mengatasi Tantangan Lingkungan di Asia Tenggara

Perusahaan-perusahaan lain dengan berbagai ukuran perlu ikut mengambil andil demi menghasilkan dampak yang lebih bertahan lama.

Pemerintah di seluruh Asia Tenggara selama ini telah berupaya untuk menyeimbangkan keberlanjutan dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi sejumlah kebijakan yang ada hanya dapat efektif jika didukung dan ditopang oleh bisnis. Sebagai penggerak utama perekonomian, mereka akan memimpin adopsi dan kepatuhan di dalam masyarakat.

Di sinilah organisasi sektor swasta dapat meningkatkan upayanya untuk membuat perbedaan. Pada tingkat global, kita telah melihat adanya perusahaan-perusahaan besar yang memimpin jalannya penanganan perubahan iklim melalui sejumlah inisiatif dan program, dan sesama perusahaan di Asia Tenggara juga dapat melakukan hal yang sama.

Pengurangan emisi karbon dan pemusnahan plastik sekali pakai merupakan langkah pertama; dimana perusahaan dapat benar-benar menghasilkan perbedaan dengan cara memimpin pelaksanaan proyek hijau berskala besar, seperti yang telah dilakukan Hitachi dengan Super Low Energy Building Smart Hub di Singapura.

Mereka merupakan 97 sampai 99 persen perusahaan di Asia Tenggara sehingga mereka dapat menghasilkan dampak lingkungan yang positif dan signifikan.

Dengan bekerja sama dengan pemangku kepentingan ekosistem lainnya, UKM dapat menerima pendidikan, dukungan dan pembiayaan yang mereka butuhkan untuk memahami manfaat ekonomi dan lingkungan dari ‘menjadi hijau’, serta memandu mereka dalam melaksanakan bisnisnya.

Kebanyakan perusahaan umumnya meyakini bahwa go green itu terlalu mahal, khususnya dalam jangka panjang, dan bahwa kontribusi mereka tidak menghasilkan banyak dampak. Namun, setiap tindakan partisipasi dapat membangun landasan untuk memupuk perubahan pada tingkat yang lebih holistik.

Dengan semakin banyak perusahaan yang turun tangan, khususnya mengingat bahwa pendekatan yang lebih hijau dapat bermanfaat bagi ekonomi dalam jangka panjang, upaya gabungan yang ada akan membantu memupuk upaya kolektif menuju peningkatan keberlanjutan lingkungan di Asia Tenggara dan seterusnya.

Dengan menyadari beragam tantangan yang unik bagi setiap negara atau pasar dan menyeimbangkannya dengan meningkatkan kualitas hidup warga, perusahaan dapat bekerja sama dengan lebih baik dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memfokuskan upaya mereka secara langsung pada pengurangan dampak lingkungan.

Untuk mendukung pertumbuhan sosial-ekonomi yang lebih besar, negara-negara ASEAN tengah mempercepat laju digitalisasi, yang kemudian mempercepat permintaan akan energi. Namun, banyak negara masih bergantung pada sumber energi tidak terbarukan, yang juga menghasilkan lebih banyak polusi.

Maka, perusahaan perlu menyeimbangkan inovasi ekonomi dengan pendekatan yang lebih bersih, seperti menemukan solusi untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan energi terbarukan.

Mereka dapat memimpin dengan ikut serta dalam proyek percontohan dan menyediakan bukti konsep guna menunjukkan kepada pemerintah dan organisasi lain bagaimana inovasi dapat menciptakan perubahan lingkungan.

Asia Tenggara merupakan rumah bagi sejumlah kota dengan penduduk terpadat di dunia, yang hanya akan terus semakin padat seiring pertumbuhan ekonomi, yang mengarah pada tantangan keberlanjutan perkotaan masa depan.

Perusahaan dapat mendukung pertumbuhan kota dan mengurangi dampak lingkungan yang buruk dengan membangun solusi yang dapat memupuk terciptanya Kota Pintar.

Sebagai contoh, Hitachi menggunakan analisa data dan IoT untuk membuat gedung-gedung lebih hemat energi.

Akses ke air bersih merupakan persoalan turun-temurunlain dari negara-negara Asia Tenggara, yang semakin diperparah dengan meningkatnya industrialisasi dan lonjakan pertumbuhan populasi.

Melalui inovasi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru untuk memastikan agar semua orang mudah mengakses air bersih, seperti apa yang dilakukan Hitachi dengan meningkatkan infrastruktur pasokan air di kota-kota seperti Filipina dan Vietnam, serta memperluas kapasitas pengolahan harian dari fasilitas pengolahan air limbah yang ada.

Perusahaan-perusahaan lain dengan berbagai ukuran perlu ikut mengambil andil demi menghasilkan dampak yang lebih bertahan lama.

Tren besar di tingkat global seperti maraknya transformasi digital dan pertumbuhan populasi tanpa henti akan mendorong pertumbuhan ekonomi di pasar baru seperti Asia Tenggara. Namun, pertumbuhan ekonomi tidak boleh dibiarkan begitu saja, mengingat tren peningkatan bencana lingkungan tidak hanya mempengaruhi kematian, tetapi juga berdampak bagi kesehatan dan bisnis dalam jangka panjang.

Untuk memastikan agar generasi mendatang juga dapat menikmati manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini, pendekatan yang berkelanjutan dari segi lingkungan harus diadopsi oleh semua orang — termasuk perusahaan.

“Di Hitachi telah lama bekerja sama dengan pemerintah dan menginvestasikan sumber daya kami untuk mendukung pembangunan hijau. Namun, kami hanyalah satu organisasi; kami berharap agar perusahaan-perusahaan lain yang berpikiran sama di dalam ekosistem akan bergabung dalam perjuangan kami untuk menumbuhkan perubahan lingkungan yang nyata, holistik dan bertahan lama — karena dunia yang layak dibangun adalah dunia yang layak untuk dilestarikan,”. (ATN)

Tags: Bencana iklimGreen AsiaHitachiPerubahan Iklim
Previous Post

Siap-siap, MotoGP Mandalika akan Dibanjiri Wisatawan

Next Post

Terancam Krisis Energi, 3 Negara di Asia Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batubara

Next Post
Terancam Krisis Energi, 3 Negara di Asia Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batubara 1

Terancam Krisis Energi, 3 Negara di Asia Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batubara

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Indonesia and OceanX Collaborate to Increase Marine Potential
  • 13 UN Agencies Fully Support the Indonesian Archipelago Capital (IKN) Project
  • Indonesia Offers Special Economic Zones to Become Singapore’s Investment Base
  • Clean Energy Ambition, What is the Fate of Indonesian Coal?
  • Russian Companies Explore Smart City Investment in IKN Indonesia
  • About Us
  • Editorial Team
  • Cyber ​​Media Guidelines
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist