ASIATODAY.ID, BADUNG – ASEAN kian menegaskan eksistensinya sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan optimismenya bahwa perekonomian ASEAN-5 yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand akan tetap tumbuh kuat di tengah masih tingginya gejolak global. Perekonomian ASEAN-5 secara rata-rata tumbuh sebesar 5,3 persen pada 2022.
Pada 2023, perekonomian ASEAN-5 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,6 hingga 4,7 persen, melambat dari tahun sebelumnya seiring dengan tertahannya perekonomian global.
“Tahun lalu ekonomi ASEAN-5 tumbuh 5,3 persen, salah satu yang tertinggi di dunia. Tahun ini kita perkirakan ekonomi ASEAN-5 tumbuh 4,6-4,7 persen,” kata Perry di forum High Level Seminar From ASEAN to the World: Payment System in Digital Era, Selasa (28/3/2023).
Sementara pada 2024, Perry optimistis perekonomian ASEAN -5 akan tumbuh lebih tinggi, yaitu mencapai tingkat 5,6 persen.
Menurutnya, perkembangan tersebut terutama didukung oleh perumusan kebijakan yang baik di tingkat kawasan, baik dari sisi disiplin kebijakan moneter, koordinasi erat kebijakan moneter dan fiskal, yang juga didukung oleh stabilitas sistem keuangan dan reformasi struktural di kawasan.
Selain itu, Perry mengatakan bahwa akselerasi transformasi digital, khususnya di ekonomi dan keuangan juga akan turut mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kawasan.
Melalui ASEAN digital integration framework, transformasi digital di ASEAN akan didorong untuk mendukung integrasi ekonomi kawasan, termasuk di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta di bidang sistem pembayaran lintas batas di tingkat regional.
Di bawah Keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 pada jalur keuangan, transformasi digital, khususnya konektivitas sistem pembayaran kawasan merupakan salah satu isu strategis yang akan dibahas dan diprioritaskan. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post