ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan topan hagibis atau typhoon hagibis yang melanda Jepang dan menewaskan sedikitnya 35 orang, tidak akan berdampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di Indonesia.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, R. Mulyono Rahadi Prabowo, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada 13 Oktober kemarin, topan hagibis sudah bergerak meninggalkan daratan Negeri Sakura ke arah timur laut menuju Samudera Pasifik barat bagian utara.
“Walaupun masih dalam skala kuat, namun intensitas typhoon hagibis mulai menurun, saat ini kecepatan angin di pusat typhoon adalah 60 knots sedangkan 12 jam sebelumnya adalah 75 knots,” kata Mulyono dalam keterangan tertulis BMKG, Senin (14/10/2019).
Dalam 24 jam ke depan, JMA memprakirakan topan hagibis akan menurun intensitasnya.
“Posisi typhoon hagibis yang pagi ini makin jauh dari wilayah Indonesia tidak memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di Indonesia,” ujar Mulyono.
Adapun potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia lebih dipengaruhi oleh adanya daerah tekanan udara rendah di wilayah Indonesia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin yang memanjang dari semenanjung Malaysia hingga Laut Sulawesi. (AT)
,’;\;\’\’
Discussion about this post