ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi coronavirus (Covid-19) berdampak besar terhadap maskapai penerbangan.
British Airways akan menghentikan seluruh armada Boeing 747 Jumbo Jet karena perjalanan udara internasional yang berkurang sejak pandemi Covid-19.
“Dengan sangat sedih kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami akan pensiunkan seluruh armada 747 dengan segera,” ungkap maskapai itu dalam sebuah pernyataan kepada AFP, Jumat (17/7/2020).
Pesawat Boeing 747 diluncurkan pada 1970 dan mendominasi perjalanan udara serta kargo internasional selama beberapa dekade. British Airways sendiri memiliki 31 pesawat Boeing 747 dan Airbus A350.
Pandemi telah menghantam sektor transportasi udara, dengan korban terakhir United Airlines yang merumahkan sebanyak 36.000 pekerja.
Virgin Australia pun sekarat dan dibeli oleh perusahaan Amerika Serikat. Pada Mei, pemilik British Airways melaporkan kerugian 1,68 miliar euro dalam tiga bulan hingga akhir Maret.
Maskapai ini telah mengumumkan rencana untuk memberhentikan 12.000 staf. Sedangkan pabrikan pesawat Boeing telah mengumumkan 16.000 PHK.
Selain itu, maskapai terbesar Australia Qantas pun melakukan PHK 6.000 pegawai dan mengandangkan 100 pesawat hingga setahun untuk menghemat biaya operasional US$10 miliar.
Langkah itu diambil untuk menyelamatkan bisnis dari pandemi virus corona yang membuat industri penerbangan babak belur.
CEO Alan Joyce mengungkapkan dalam upaya penyelamatan maskapai, perusahaan telah menyusun rencana untuk tiga tahun ke depan. Selain melakukan PHK, perusahaan juga merumahkan selama berbulan-bulan lebih dari sebagian karyawannya yang tersisa.
“Tahun ini seharusnya menjadi salah satu tahun perayaan bagi Qantas. Ini ulang tahun seabad kami. Jelas, yang terjadi tidak sesuai rencana,” ujar Joyce. (ATN)
Discussion about this post