ASIATODAY.ID, MERAUKE – Perbatasan negara menjadi titik krusial bagi keluar-masuknya komoditas kelautan dan perikanan.
Karenanya, Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Merauke, memperkuat sinergitas dengan Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infantri 122/Tombak Sakti dan Batalyon Mekanis 611/Awang Long yang baru tiba di Merauke, 2 Februari 2021 di Makorem 174/ATW, Tanah Miring – Merauke.
“Kita sama-sama menjaga kedaulatan Negara RI di perbatasan kabupaten Merauke,” kata Kepala Stasiun KIPM Merauke, Nikmatul Rochmah, Rabu (3/2/2021).
Bersama unsur Customs, Immigration, Quarantine (CIQ), KIPM Merauke pembekalan kepada Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini. Pembekalan tersebut berupa Sosialisasi Tugas dan Fungsi CIQ kepada prajurit penjaga perbatasan.
“Kegiatan ini terjalin berkat terjalinnya kerjasama yang baik antara CIQ dan TNI AD sehingga menciptakan situasi yang kondusif di perbatasan RI,” sambungnya.
Sosialisasi disampaikan langsung oleh masing-masing pimpinan CIQ wilayah Merauke terkait pelintasan masyarakat tradisional di wilayah perbatasan.
Dalam kegiatan pembekalan ini, Stasiun KIPM Merauke memberikan materi tentang Penyelenggaraan Karantina Ikan di Perbatasan serta jenis-jenis ikan yang diatur dalam KEPMEN-KP No. 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan Yang Dilindungi, yang didalamnya terdapat Ikan Arwana Irian.
“Ikan ini termasuk dalam status perlindungan terbatas, dimana ikan arwana ini sering dilalulintaskan di lintas batas RI-PNG,” urai Nikmatul.
Selain itu Satgas Pamtas juga mendapatkan sosialisasi dari BKSDA Wilayah Merauke tentang Satwa Liar yang dibatasi dan dilindungi. Dari kegiatan ini, diharapkan Satgas Pamtas yang baru ditugaskan selalu dapat berkoordinasi terkait lalulintas orang atau barang di perbatasan dalam rangka penguatan sistem pengawasan di perbatasan.
“Semoga sinergitas yang telah terbangun selama ini semakin kuat,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post