ASIATODAY.ID, BEIJING – Pemerintah China membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) terkait adanya kebocoran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). China mengatakan tidak ada perubahan tingkat radiasi di PLTN itu.
“Tidak ada kelainan pada tingkat radiasi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, keamanan terjamin,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, sebagaimana dilaporkan The Straits Times, Selasa (15/6/2021).
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat menduga ada kebocoran di PLTN yang terletak di Provinsi Guangdong yang padat penduduk itu. Dugaan muncul usai perusahaan Prancis, Framatome, memperingatkan ancaman radiologi.
Framatome mengungkapkan peningkatan ambang batas radiasi di luar standar Prancis. Salah satu sumber menuturkan pemerintahan AS di bawah kepresedinan Joe Biden meyakini dugaan kebocoran PLTN tersebut belum berada dalam level krisis.
Pejabat berwenang AS menganggap situasi PLTN saat ini tidak membahayakan keamanan para pekerja dan warga sekitar situs tersebut. Sejauh ini, sejumlah sumber menuturkan pemerintahan Biden telah berbicara dengan Prancis dan beberapa ahli energi terkait masalah dugaan kebocoran nuklir di PLTN China tersebut.
Sumber tersebut juga menuturkan pemerintah AS telah berkomunikasi dengan Beijing. Meski belum jelas sejauh mana kedua belah pihak mendiskusikan isu tersebut.
Pemerintah AS menolak mengungkapkan detail penyelidikan itu. Namun, saat dikonfirmasi para pejabat di NSC, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Energi, bersikeras AS akan menanganinya berdasarkan perjanjian kecelakaan nuklir bila terdapat risiko keamanan yang muncul terhadap masyarakat. (ATN)
Discussion about this post