ASIATODAY.ID, WINNIPEG – China dan Filipina menghentikan impor daging sapi dari Kanada.
Pasalnya, Sapi dari Kanada pada Desember dideteksi terinfeksi bovine spongiform encephalopathy (BSE) atau disebut juga Penyakit Sapi Gila.
Langkah tersebut mengikuti penangguhan impor oleh Korea Selatan bulan lalu, setelah Kanada melaporkan kasus BSE pertamanya dalam enam tahun.
China adalah importir daging sapi dan daging sapi muda terbesar di dunia, dan pasar ekspor terbesar ketiga Kanada, menurut Asosiasi Peternak Kanada (CCA).
China mengambil tindakan serupa terhadap Brazil setelah negara itu mengkonfirmasi kasus BSE, sebelum memulihkan impor pada Desember setelah gangguan selama tiga bulan.
BSE merupakan penyakit penyakit progresif dan fatal pada sistem saraf sapi yang disebabkan oleh akumulasi protein abnormal yang disebut prion di jaringan syaraf.
Kanada, pengekspor daging sapi dan daging sapi muda terbesar kedelapan, melaporkan kasus BSE pada Desember pada sapi potong berumur 8,5 tahun di provinsi Alberta.
Kasus terbaru di Kanada adalah atipikal, artinya ini adalah bentuk BSE yang dapat terjadi secara alami pada sapi yang lebih tua, berlawanan dengan BSE klasik, yang disebabkan oleh hewan yang memakan pakan yang terkontaminasi.
“Tiga negara yang menangguhkan impor daging sapi Kanada sedang mencari informasi lebih lanjut tentang kasus ini,” kata Wakil Presiden Eksekutif CCA, Dennis Laycraft dikutip dari Antara, Selasa (11/1/2021).
Kasus BSE Kanada pertama yang dikonfirmasi terdeteksi pada 2003, mengakibatkan sekitar 40 pasar ekspor ditutup. Meskipun banyak yang sudah dibuka kembali. (ATN)
Discussion about this post