ASIATODAY.ID, BEIJING – China menutup pintu masuk bagi warga Inggris dan Belgia demi mencegah terjadinya gelombang baru pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, Inggris dan Belgia merupakan dua negara di Eropa yang saat ini tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19.
Kedutaan Besar China di Inggris mengatakan Beijing telah “memutuskan untuk sementara waktu menanggguhkan warga negara non-China memasuki negaranya”.
“Penangguhan ini adalah tanggapan sementara yang diperlukan dalam situasi Covid-19 saat ini,” tulis Kedubes China di Belgia, Rabu (4/11/2020).
Situs resmi Kedubes China di Belgia juga mengumumkan larangan serupa terhadap wisatawan sebagai “upaya terakhir dalam menanggapi pandemi saat ini.
Kementerian Luar Negeri China tidak membalas permintaan komentar dari AFP.
Inggris merupakan salah satu negara di dunia yang paling terpukul akibat Covid-19 dengan hampir 48 ribu kematian dan lebih dari 1 juta kasus.
Negeri itu itu telah memberlakukan lockdown nasional terbaru hingga awal Desember untuk menekan penularan virus corona. Sementara Belgia telah diisolasi sejak pekan lalu.
Hingga Kamis (5/11) pagi, situs Kedubes China di negara Eropa lainnya tidak mengeluarkan pemberitahuan serupa. Itu memungkinkan mereka tetap dapat melakukan perjalanan ke China asal tunduk pada persyaratan yang berlaku.
Persyaratan tersebut termasuk penyerahan sertifikat kesehatan dari Kedubes China setempat yang menunjukkan hasil tes asam nukleat dan tes antibodi dalam kurun waktu 48 jam perjalanan.
Dilansir AFP, aturan baru tersebut juga berlaku bagi wisatawan dari Prancis, India, Singapura, Kanada, Jerman, Pakistan, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.
Meski dilakukan atas dasar pencegahan, namun persyaratan itu menimbulkan sejumlah keluhan. Kamar Dagang Eropa di China mengatakan tindakan itu adalah “larangan de facto bagi siapa pun yang mencoba kembali ke kehidupan, pekerjaan, dan keluarga mereka di China”.
Virus corona pertama kali muncul di China pada akhir 2019, tapi Beijing berhasil mengendalikan wabah tersebut di sebagian besar wilayahnya melalui pembatasan perjalanan yang ketat dan langkah-langkah kesehatan ketat bagi siapa pun yang memasuki negara itu.
Pada Maret, ketika virus menyebar ke seluruh dunia, China menutup perbatasannya bagi semua warga negara asing. (AFP)
Discussion about this post