COSMAS Batubara (81), sering kami panggil bung Cosmas, mantan Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Pusat mengembuskan nafas terakhir pada hari Kamis, 8 Agustus 2019, pukul 03.27 di RSCM, Jakarta.
Penulis sempat dekat dengan beliau pada saat-saat memperjuangkan Tritura sebagai Sekjen KAMI Pusat (1965-1967). Pada saat itu anggota Presidium KAMI lainnya antara lain Mar’ie Muhammad, Zamroni, Elyas, David Napitupulu dan Yozar Anwar. Ketua KAMI Jakarta Raya Firdaus Wadjdi dan Sofyan Wanandi. Ketua Laskar Arief Rachman Hakim, Fahmi Idris berikut kepala stafnya Sumarno Dipodisastro.
Lahirnya KAMI
KAMI lahir 26 Oktober 1965 diprakarsai oleh sejumlah organisasi mahasiswa ekstra universiter, yaitu HMI, PMKRI, GMNI, GMKI, PMII, Mapancas, IMM, SEMMI, Pelmasi, Germahii, GMD, IMADA, GMS, CSB, MMB, PMB dan IMABA. Kelahiran KAMI didorong pula oleh dr. Syarif Thayeb, Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan.
Cosmas Batubara pada 29 Desember 1965 pagi hari memimpin Kongres Istimewa PPMI (Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia) dengan agenda tunggal pembubaran PPMI. PPMI dinilai tidak lagi menyuarakan aspirasi mahasiswa Indonesia. Mahasiswa Indonesia telah sepenuhnya bergabung dalam KAMI.
Tritura
Peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia tahun 1966 berlangsung pada 10 Januari 1966. Saat itu berlangsung Apel Besar KAMI di halaman FKUI, Salemba Raya. Keputusan untuk melaksanakan Apel Besar diprakarsai oleh KAMI dalam rapatnya pada 29 Desember 1965 malam hari di gedung PMKRI, Jalan Sam Ratulangi, Jakarta, dipimpin oleh Cosmas Batubara.
Cosmas Batubara menunjuk Nazar Nasution (HMI), Savrinus Suardi (PMKRI) dan Ismid Hadad (IPMI) untuk merumuskan deklarasi yang akan dicetuskan 10 Januari 1966.
Deklarasi yang kemudian dikenal Tritura berisi berisi : (1) Bubarkan PKI, (2) Rombak Kabinet (3) Turunkan Harga. Tritura tersebut kemudian merupakan “ruh” gerakan Angkatan 66.
Pada saat bersamaan KAMI UI dipimpin oleh Anwar Nasution dan Mustopadijaya melaksanakan Seminar Ekonomi. Tokoh KAMI UI lainnya antara lain Abdul Gaffur, Hariadi Darmawan dan Hakim Sorimuda.
KAMI juga mencanangkan Gerakan Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan penyambung lidah Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera).
Beberapa aktivis mahasiswa telah gugur dalam perjuangan menegakkan Tritura dan memperjuangkan Hanura serta Ampera ini, antara lain Arief Rachman Hakim, Zainal Zakse, Aris Margono dan lainnya.
Pentas Nasional
Cosmas Batubara, sebagaimana Mar’ie Muhammad, Marsillam Simandjuntak, Akbar Tanjung, Fahmi Idris dll. sebagai aktivis mahasiswa dan eksponen Angkatan 66, pada gilirannya telah tampil di pentas nasional sebagai politisi/negarawan.
Bung Cosmas sewaktu menjabat Menteri Perumahan Rakyat, yang tidak pernah dilupakan adalah sikapnya yang tetap wibawa, penuh santun dan solidaritas tinggi sama sekali tidak melupakan rekan-rekannya sesama aktivis. Antara lain dengan membantu mereka yang terkena drop out dan mereka yang tidak mampu untuk memperoleh lapangan pekerjaan ataupun pondok/rumah untuk berteduh. Sikap solidaritasnya patut diapresiasi.
Selamat jalan, bung Cosmas. Perjuangan, dedikasi dan solidaritasmu tetap dikenang sepanjang masa.
*Penulis Nazar Nasution aktivis HMI, Sekjen KAMI Pusat (1965-1967) dan mantan duta besar di sejumlah negara.
,’;\;\’\’
Discussion about this post