ASIATODAY.ID, JAKARTA – Daya saing Indonesia dipentas global dinilai belum mampu melewati negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Walau Indonesia mencetak pencapaian melalui perbaikan peringkat kredit hingga memiliki Unicorn yang mampu berkembang pesat, namun hal itu belum cukup diandalkan untuk mengangkat daya saing Indonesia.
“Harus kita akui, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, mereka punya daya saing lebih baik dari Indonesia,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Capital Market Summit & Expo 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Berdasarkan laporan lembaga riset CB Insights, Indonesia memiliki Unicorn atau Startup dengan valuasi di atas USD1 miliar, yakni Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Bahkan, memiliki decacorn, startup dengan valuasi lebih dari USD10 miliar, yakni Go-Jek.
“Tapi itu tidak boleh membuat kita terlena,” kata dia.
Menurut Sri Mulyani, Indonesia perlu memperbaiki kualitas sumber daya manusia untuk mampu bersaing di kancah global. Dari sisi indeks pengetahuan, Indonesia masih berada di peringkat 61, kalah dengan Filipina dan Singapura.
“Mereka peringkatnya itu single digit. Jadi ini bukan ranking yang bagus, di mana tetangga bisa di atas,” imbuh dia.
Diperiode pemerintahan berikutnya, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fokus pemerintah. Beragam program pemerintah dan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan untuk peningkatan sumber daya manusia.
“Indonesia perlu memperbaiki Sumber Daya Manusia, itu dilakukan melalui pendidikan dan kesehatan. Juga jaring pengaman sosial, yakni fokus ke masyarakat yang paling rapuh, 20% terbawah yang dapat subsidi dan PKH (Program Keluarga Harapan),” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post