• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Di ASEAN, Rasio Kewirausahaan Indonesia Tertinggal dari Malaysia dan Thailand

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
November 27, 2020
in Business
2 min read
0
Malaysia Jadi Pasar Strategis Produk UMKM Indonesia

Produk UMKM Indonesia. ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
59 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa rasio kewirausahaan Indonesia masih tertinggal dari sejumlah negara utama di kawasan Asia Tenggara.

Teten mencatat, per November 2020, tingkat rasio kewirausahaan di Indonesia baru mencapai sekitar 3,47 persen.

“Rasio kewirausahaan di Indonesia masih relatif rendah, baru sekitar 3,47 persen. Angka ini masih di bawah Singapura yang sudah mencapai 8,76 persen, Malaysia dan Thailand yang juga mendekati angka 5 persen. Sudah di atas kita,” kata Teten di forum webinar UMKM Go Digital: From Local to Global Champion, Kamis (26/11/2020).

RelatedPosts

Industri Otomotif di Asia Tenggara Kian Bergairah

Efek Covid-19, UMKM Indonesia Paling Terpukul di Asia Tenggara

Ditopang Asing dan UMKM, Realisasi Investasi di Surabaya Tembus Rp64 Triliun

Imbas Cuaca Ekstrem, Sewa Kapal Kargo LNG di Asia Melejit

Indonesia Luncurkan Pabrik Tempe dan Pojok Kopi di Shanghai, China

Menurut Teten, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju setidaknya tingkat rasio kewirausahaan harus berada di angka minimal 10 persen.

“Seperti beberapa ahli menyebutkan bahwa suatu negara disebutkan maju apabila rasio wirausaha berkisar 10 sampai 14 persen,” jelasnya.

Oleh karena itu, Teten mendorong generasi muda untuk berani berwirausaha, mengingat kaum milenial dinilai memiliki kreativitas dan inovasi lebih tinggi dari pada generasi sebelumnya.

“Generasi muda juga mempunyai kelebihan ketrampilan. Misalnya memiliki akses jaringan internet dan mampu mengoperasikan aplikasi digital,” terangnya.

Pihaknya juga menggandeng kalangan akademisi untuk menjadikan universitas sebagai inkubator bisnis. Pasalnya, kampus diyakini mampu melahirkan banyak wirausaha baru yang kompetitif di berbagai daerah.

“Bisnis dari kampus ini bisa memunculkan startup berbasis teknologi yang memiliki keunggulan kompetitif di setiap daerah masing-masing,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) akan ramah bagi UMKM. Pasalnya, ada sederet manfaat yang ditawarkan UU Cipta Kerja bagi pengembangan UMKM.

Menurut Bahlil, manfaat pertama atas implementasi UU Cipta Kerja adalah kemudahan perizinan untuk mendirikan usaha, termasuk UMKM. Dimana cukup melalui pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Sehingga tidak perlu lagi muter-muter ngurus izin, kini cukup NIB. Jadi, kalau adik-adik mahasiswa ingin wirausaha atau mendirikan UMKM ini momentumnya di UU Cipta Kerja,” ujar Bahlil dalam webinar, Senin (23/11).

Kedua, biaya proses pendirian usaha lebih hemat. Mengingat segala proses perizinan bisa dilakukan secara virtual melalui Online Single Submission (OSS).

Ketiga, UU yang masih menuai polemik ini juga akan mewajibkan perusahaan besar untuk bermitra dengan UMKM. Sehingga diyakini akan melindungi kelangsungan bisnis UMKM domestik.

“Melalui UU Cipta Kerja perusahaan besar juga wajib bermitra dengan UMKM. Sehingga akan menciptakan pola kerjasama usaha antara perusahaan besar dengan UMKM agar menjaga bisnisnya,” paparnya.

Keempat, UU Cipta Kerja menawarkan kemudahan akses pembiayaan kepada UMKM dengan penghapusan ketentuan syarat agunan. Mengingat selama ini akses UMKM kepada perbankan masih rendah.

“Total kredit nasional Rp6.000 triliun. Tapi untuk penyaluran ke UMKM tidak lebih 18,9 persen atau setara Rp1.200 triliun, itulah kenapa UMKM belum mendapatkan hasil baik. Maka dengan UU Cipta Kerja negara hadir untuk berikan ekosistem lebih baik,” tandasnya. (ATN)

Tags: Asia BusinessIndustri UMKMUMKM indonesia
Previous Post

Kinerja Emiten Tambang Batubara  Indonesia Diproyeksi Positif di 2021

Next Post

Riset Google: Gairah Perempuan Indonesia Jadi Wirausaha Tertinggi di Asia Tenggara

Related Posts

Ekspor Mobil Indonesia Capai 136 Ribu Unit Semester I-2019
Business

Industri Otomotif di Asia Tenggara Kian Bergairah

January 21, 2021
Malaysia Jadi Pasar Strategis Produk UMKM Indonesia
Business

Efek Covid-19, UMKM Indonesia Paling Terpukul di Asia Tenggara

January 21, 2021
Tokyo Gas Asia Akuisisi 33,4 Persen Saham Super Energy (SURE) Indonesia
Business

Imbas Cuaca Ekstrem, Sewa Kapal Kargo LNG di Asia Melejit

January 21, 2021
Indonesia dan Kamboja Kolaborasi Redam Kampanye Negatif Sawit Global
Business

Indonesia dan Kamboja Kolaborasi Redam Kampanye Negatif Sawit Global

January 18, 2021
‘Saatnya Rendang Indonesia Diperkenalkan Secara Luas di Dunia’
Business

Rendang Padang Kian Mendunia, Siap Dipasarkan di Berbagai Negara

January 17, 2021
Indonesia Buka Negosiasi Perpanjangan Fasilitas GSP ke AS
Business

Indonesia Surplus Dagang dengan AS, Defisit dengan China

January 16, 2021
Next Post
Google Relokasi Produksi Pixel dari China ke Vietnam

Riset Google: Gairah Perempuan Indonesia Jadi Wirausaha Tertinggi di Asia Tenggara

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
  • Indonesia Dipercaya Pimpin Satgas ASEAN Travel Corridor Arrangement
  • AS Resmi Kembali ke Perjanjian Paris, Atasi Perubahan Iklim Global
  • Potensi Spionase, AS akan Cegah China Dominasi Ruang Internet Global
  • Indonesia Gandeng Bureau International des Expositions Gelar Pelatihan Expo
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.