ASIATODAY.ID, NEW YORK – Delegasi Indonesia mengawali rangkaian keikutsertaan di Sidang Umum PBB ke-74 di Markas PBB New York, 23 September 2019 dengan berbagai pertemuan bilateral.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi telah melakukan delapan pertemuan bilateral di hari pertama rangkaian kegiatan SMU PBB.
“Saya bertemu dengan Menlu Yunani, Republik Dominika, Pantai Gading, Sudan Selatan, Ethiopia, Utsus Sekjen PBB untuk Myanmar, Asisten Menlu Amerika Serikat dan Utsus Amerika Serikat untuk Afghanistan”, terang Retno disitat dalam siaran pers Kemlu, Rabu (25/9/2019)
Dalam berbagai pertemuan bilateral tersebut, berbagai agenda strategis dibahas mulai dari upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara dan perkembangan stabilitas dan keamanan di Kawasan dan global yang menjadi perhatian bersama kedua negara.
“Pembicaraan bilateral, saya fokuskan untuk membahas kerja sama ekonomi, kontribusi Indonesia dalam perdamaian dan stabilitas di Kawasan ASEAN dan global maupun dukungan negara sahabat terhadap pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB,” ujar Menlu.
Terkait Kerja sama ekonomi, Menlu RI menekankan pentingnya instrumen pengaturan perdagangan bilateral seperti Preferential Trade Agreement (PTA) khususnya dengan mitra non-tradisional seperti Pantai Gading, Ethiopia dan Republik Dominika. Menlu RI juga tekankan pentingnya partisipasi Perusahaan dan BUMN Indonesia dalam membangun infrastruktur dan perumahan di beberapa negara seperti Pantai Gading dan Ethiopia.
Pertemuan juga digunakan Menlu Retno untuk menindaklanjuti kesepakatan bisnis yang capai pada saat Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue, di Bali 20-21 Agustus 2019. Selain itu, peningkatan interaksi antara pengusaha Indonesia dan negara sahabat juga sangat penting dalam mendorong kerja sama ekonomi.
“Saya mengundang pengusaha berbagai negara sahabat untuk hadir ke Trade Expo Indonesia tahun 2019,” jelasnya.
Dalam pertemuan, Menlu Retno secara khusus melakukan penggalangan dukungan bagi pencalonan Indonesia di Dewan HAM.
“Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk memajukan dan melindungi HAM di tingkat global melalui kerja sama internasional dan dialog”, ujar Menlu.
Dalam pertemuan dengan Asisten Menlu AS David Stilwell, Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Dubes Zalmay Khalilzad dan Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Christine Burgener, Menlu Retno membahas berbagai perkembangan keamanan dan perdamaian di kawasan dan global yaitu ASEAN Outlook on Indo Pacific, perkembangan perdamaian di Afghanistan dan situasi terakhir di Rakhine State.
“Semua pihak mengapresiasi peran Indonesia dalam mendukung perdamaian di Afghanistan dan upaya untuk mendorong repatriasi pengungsi dengan aman, suka rela dan bermartabat” Papar Retno.
Terkait dengan pandangan ASEAN mengenai Indo Pasifik yang disahkan Pemimpin ASEAN Juli 20190 ini, AS mendukung pandangan ASEAN yang dapat dijadikan platform bagi kerja sama kawasan kedepan di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam rangkaian pertemuan bilateral, empat dokumen kerja sama telah ditandatangani meliputi: Perjanjian Kerja Sama Ekonomi dan Memorandum Kesepahaman mengenai Konsultasi Bilateral antara Indonesia dengan Yunani serta Perjanjian Bebas Visa dengan masing-masing dengan Ethiopia dan Pantai Gading. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post