ASIATODAY.ID, MAKASSAR – Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatatkan nilai perdangan internasional yang signifikan di tengah pandemi Covid-19.
Merujuk catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, nilai ekspor pada April lalu itu tembus USD108,40 juta. Angka tersebut terdongkrak 35,96 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Maret yang tercatat hanya sebesar USD79,73 juta.
Bahkan jika diukur sepanjang Januari-April 2020, performa ekspor Sulsel yang berada dalam bayang-bayang Covid-19, angkanya pun tetap oke. Nilainya sebesar USD357,23 juta atau tumbuh 22,83 persen (yoy), jika dibandingkan dengan performa Januari-April 2019 yang nilainya hanya USD290,86 juta.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah, menyebutkan, ada lima negara tujuan ekspor yang menjadi target utama pengiriman produk atau komoditas Sulsel.
“Negara tersebut mulai dari Jepang, China, Vietnam, Australia, Korsel,” jelasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (3/7/2020).
Masih merujuk data BPS Sulsel, Jepang menjadi negara yang memiliki porsi negara bidikan terbesar. Nilai ekspornya tembus USD76,37 (70,45 persen). Disusul China USD23,38 juta (21,56 persen), lalu Vietnam USD3,26 juta (3 persen), lalu Australia USD1,06 juta (0,98 persen).
Sementara untuk produk komoditas, lanjut Yos, nilai ekspor nikel menjadi penopang utama sepanjang April. Nilainya mencapai USD72,29 juta atau tumbuh 35,66 persen dari Maret yang tercatat hanya sebesar USD53,29 juta.
“Komoditas pertanian, perkebunan juga laut masih bergerak. Kendati saat ini, lalu lintas perdagangan internasional dibayangi oleh Covid-19,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post