ASIATODAY.ID, JAKARTA – East Ventures mengumumkan penutupan pertama dari penggalangan dana untuk seed fund terbaru. Perusahaan menargetkan untuk menghimpun USD88 juta ke dalam dana kelolaan ke-8.
Fokus fund terbaru itu adalah memberikan dukungan pendanaan kepada perusahaan yang muncul atau berkembang pasca-lockdown. Pandemi Covid-19 telah memukul kinerja bisnis dan perekonomian global serta mengubah kebiasaan manusia di seluruh dunia.
Kondisi ini memaksa para entrepreneur untuk memikirkan kembali mengenai beragam hal, mulai dari mempertimbangkan model bisnisnya, memahami kebutuhan apa yang benar-benar esensial, hingga beradaptasi dengan keharusan untuk mengurangi kontak fisik di kehidupan sehari-hari.
Dampaknya, konsumen dan pelaku bisnis terdorong untuk mempercepat transformasi digital, perubahan yang biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Institusi finansial global dan regional diklaim telah ikut bergabung sebagai investor dalam dana investasi terbaru East Ventures.
“Kami antusias untuk meneruskan kemitraan kami dengan East Ventures. Posisi East Ventures di Asia Tenggara sangat strategis untuk mendampingi entrepreneur menggali potensi terbaiknya,” kata CEO Pavilion Capital Tow Heng Tan.
“Adams Street senang bisa ikut serta di dalam fund baru East Ventures. Rekam jejak, reputasi di pasar, serta kemampuan mereka dalam bekerja sama dan menuntun founder muda sangat mengesankan. Kami berharap agar investasi mereka terus menghasilkan return yang baik,” kata Partner of Adams Street Partners Sunil Mishra.
Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan pandemi ini memberikan kesempatan bagi generasi entrepreneur baru, untuk memikirkan permasalahan yang baru dan mencari solusi yang efisien memanfaatkan teknologi.
“Kami tetap optimistis atas masa depan ekonomi digital di Asia Tenggara. Situasi saat ini justru membuktikan hipotesis founder yang hebat selalu menemukan jalan untuk mengembangkan perusahaan mereka, bahkan di hadapan krisis. Entrepreneur hebat tak akan lekang oleh waktu,” kata Willson.
Dana kelolaan kedelapan East Ventures tetap terbuka untuk semua sektor, karena founder berkualitas ada di segala jenis industri. Mereka mengklaim sengaja mempertahankan besaran fund di bawah USD100 juta untuk menjaga fokus pendanaan ke perusahaan tahap awal.
Selain itu, besaran tersebut membantu East Ventures untuk lebih cepat mencapai tujuan utama perusahaan yaitu menjadi kelas aset terbaik bagi investornya (limited partner).
Willson mengatakan bahwa East Ventures telah mengambil tindakan yang cepat untuk bekerja bersama para founder dalam mencari cara untuk melalui krisis akibat wabah Covid-19.
“Kami sadar bahwa mayoritas CEO perusahaan di portofolio kami belum pernah melalui krisis. Karena itu, kami segera melakukan analisis performa bisnis dengan founder dan CEO dari perusahaan-perusahaan di portofolio kami.”
“Tujuannya bukan menentukan langkah detail yang harus mereka ambil, tetapi untuk memahami dampak krisis terhadap tiap perusahaan. Berbekal pengetahuan tersebut, kami bisa bekerja bersama para founder dan manajemen tiap perusahaan, kasus per kasus, untuk mencari strategi yang realistis,” katanya.
“Kami menyarankan perusahaan di portofolio kami untuk menghemat kas, hanya mengubah bisnis inti mereka jika benar-benar dibutuhkan, mempertimbangkan dengan masak sebelum melakukan pivot, dan yang paling utama adalah tegas dalam mengambil keputusan. Lewat ini, kami ingin menunjukkan pentingnya wartime leadership,” lanjut Willson. (ATN)
Discussion about this post