ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah riset terbaru yang diterbitkan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan, mayoritas masyarakat Indonesia atau 77 persen menyatakan pandemi covid-19 mengancam pemasukan atau penghasilan.
Dari data itu, sekitar 25 persen atau 50 juta warga dewasa menyatakan sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman.
“Sedangkan 15 persen warga lainnya menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk satu minggu,” kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Menurut SMRC, 67 persen masyarakat Indonesia menyatakan kondisi ekonominya memburuk sejak pandemi covid-19. Sedangkan sebanyak 24 persen menyatakan tidak ada perubahan dan yang menyatakan lebih baik hanya 5 persen.
Masyarakat yang paling merasakan dari covid-19 berada di Jawa Tengah 75 persen, Sulawesi Selatan 73 persen, dan DKI Jakarta 71 persen.
“Kelompok yang paling terdampak yang bekerja di sektor informal, termasuk kalangan kerah biru dan kelompok yang mengandalkan pendapatan harian,” terangnya.
Survei ini dilakukan pada 9-12 April 2020 dan melibatkan 1.200 responden. Wawancara dilakukan melalui telepon yang dipilih secara acak dengan margin of error 2,9 persen. (ATN)
Discussion about this post