ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi coronavirus (Covid-19) berdampak besar terhadap industri energi global, tak terkecuali Exxon Mobil dan Chevron.
Perusahaan Exxon mencatat kerugian sebesar USD1,1 miliar sementara Chevron mencapai USD8,3 miliar pada kuartal kedua tahun ini.
Pandemi global Covid-19 membuat permintaan minyak anjlok pada tahun ini. Harga minyak mentah jatuh 25 persen sepanjang tahun ini dan sempat menyentuh level minus pada April lalu.
Harga minyak mentah mulai pulih akhir-akhir ini dengan harga di kisaran USD40 per barel. Namun demikian, dua perusahaan besar tersebut tetap tak melihat optimisme di masa depan.
“Beberapa bulan terakhir hadir tantangan unik. Dampak ekonomi sebagai respons pandemi Covid-19 secara signifikan telah mengurangi permintaan dan menurunkan harga komoditas,” kata CEO Chevron Michael Wirth, melansir CNN, Minggu (2/8/2020).
Meskipun permintaan dan harga komoditas menunjukkan pemulihan, minyak mentah belum kembali ke tingkat sebelum pandemi Covid-19.
“Kemungkinan kinerja keuangan akan tetap tertekan pada kuartal ketiga nanti,” tambahnya.
Sementara itu, CEO Exxon Darren Woods menyampaikan hal senada. Menurut dia, pandemi Covid-19 dan kondisi kelebihan pasokan minyak secara signifikan telah mempengaruhi harga, margin, dan volume penjualan menjadi lebih rendah pada kuartal kedua.
“Kami telah mengidentifikasi potensi pengurangan karyawan tambahan yang akan diumumkan segera,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post