ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pandemi global coronavirus (Covid-19) telah memukul industri penerbangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, efek dari pandemi saat ini mengancam kebangkrutan maskapai.
“Pada kuartal satu tahun ini terjadi penurunan tajam terhadap bisnis industri penerbangan nasional. Kondisi tersebut berlanjut pada kuartal kedua 2020 yang juga semakin berat bagi industri penerbangan. Kita berharap pada kuartal ketiga bisa membaik,” kata Budi di forum diskusi virtual Masyarakat Transportasi Indonesia, Selasa (11/8/2020).
Menurut Budi, pandemi Covid-19 menjadi masa yang suram bagi berbagai bisnis, termasuk transportasi. Bahkan, transportasi dan logistik merupakan sektor terdalam yang terdampak krisis.
Sementara pada saat bersamaan kata Budi, pembatasan pergerakan penumpang baik internasional maupun domestik masih dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Kendati maskapai penerbangan sudah bisa beroperasi namun kapasitas penumpang masih dibatasi dengan okupansi 70 persen. Hal tersebut menurut Budi membuat sektor transportasi mengalami situasi parah.
“Dalam prediksi, ada penurunan omzet 30 persen, bahkan khusus sektor udara lebih dari 50 persen,” jelas Budi.
Budi menerangkan, dengan terganggunya sistem transportasi maka berpengaruh kepada sektor logistik padahal sektor logistik sangat tergantung dengan kelangsungan operasional moda transportasi.
“Dengan pemberhentian operasional perusahan penerbangan, biaya kargo pun meningkat tinggi dan mengganggu sektor logistik,” jelas Budi.
Tak hanya itu, dampaknya juga melebar kepada sektor pariwisata. Pergerakan atau mobilitas masyarakat ke tujuan pariwisata terganggu semenjak pandemi Covid-19.
“Bahkan ketakutan ini menjadi momok bagi industri pariwisata. Kita bersyukur Bali sudah membuka diri untuk turis lokal,” terang Budi.
Menurunnya sektor transportasi dan logistik mengakibatkan pertumbuhan ekonomi terkoreksi sangat dalam pada kuartal dua tahun ini hingga minus 5,32 persen.
“Kita harus tetap optimis. Semua harus move on dengan kegiatan terukur untuk mendorong transportasi yang menjunjung protokol kesehatan,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post